Loading

Ketik untuk mencari

Amerika Iran

Tak Kapok Gunakan Trik Usang, AS Umbar ‘Opsi-opsi Kosong’ Sudutkan Iran

Tak Kapok Gunakan Trik Usang, AS Umbar ‘Opsi-opsi Kosong’ Sudutkan Iran

POROS PERLAWANAN – Sejumlah pejabat Pemerintahan Joe Biden pada Kamis malam berupaya memengaruhi atmosfer Perundingan Wina dengan melancarkan psy war.

Dilansir Fars, keluarnya AS dari JCPOA dan keengganan Eropa untuk memenuhi komitmennya telah membuat mereka kehilangan opsi-opsi praktis di hadapan Iran. Meski demikian, Pemerintahan Biden dengan menggunakan kata kunci “opsi-opsi lain” berusaha mengesankan bahwa mereka masih memiliki “senjata” untuk menghadapi Iran.

Awalnya, harian Wall Street Journal melaporkan, Pemerintahan Biden berniat memperketat sanksi-sanksi atas Teheran jika perundingan gagal.

Padahal sebelum ini, sejumlah pejabat AS sudah mengakui bahwa Tekanan Maksimum yang diberlakukan Washington gagal membuat Teheran bertekuk lutut.

Sebagai contoh, Penasihat Keamanan Nasional AS di era Donald Trump, Robert O‘brien tahun lalu pernah mengatakan, Washington telah menggunakan seluruh opsi sanksi di tangannya untuk menekan Iran, sehingga tidak ada opsi-opsi sanksi lain yang tersisa.

Selain itu, para pakar finansial dan ekonomi meyakini, sanksi-sanksi hanya efektik untuk sementara waktu saja. Seiring berlalunya waktu, dampaknya akan memudar dan pihak-pihak yang dijatuhi sanksi bisa menemukan cara-cara untuk beradaptasi.

Setelah Wall Street Journal merilis laporannya, Jubir Gedung Putih Jennifer Psaki, Jubir Kemenlu AS Ned Price, Menhan AS Llyod Austin, dan Komandan CENTCOM Kenneth Mckenzie dalam pernyataan-pernyataan terpisah, namun terkoordinasi, mengklaim bahwa “AS masih memiliki opsi-opsi lain” jika perundingan menemui jalan buntu.

Dalam konferensi pers bersama Benny Gantz, Austin berkata, ”Jika diplomasi gagal, kami siap menggunakan opsi-opsi lain. Kami akan membela diri, kawan-kawan, dan kepentingan kami.”

Di saat bersamaan di Gedung Putih, Psaki menyatakan, ”Melihat kemajuan berkelanjutan dalam program nuklir Iran, Presiden (Biden) meminta dari timnya untuk bersiap-siap jika diplomasi gagal.”

Price juga berkoar, Rezim Iran akan “terkejut” jika menyangka AS lemah.

Kendati kubu AS dan Israel dalam pembicaraan mereka selalu menyinggung “opsi alternatif” jika perundingan gagal, sumber-sumber berita sebelum ini sudah mengungkap bahwa sebenarnya Washington dan Tel Aviv praktis hanya bisa melancarkan psy war belaka.

Hal ini dilaporkan situs al-Monitor beberapa bulan lalu saat memberitakan pembicaraan pejabat-pejabat AS dan Israel.

Seorang pejabat dekat Gantz mengatakan kepada al-Monitor, ”Saat ini, tidak ada program ekonomi alternatif utuk menghadapi Iran jika perundingan buntu. Mereka (AS dan Israel) tidak punya plan B.”

Harian Zionis, Haaretz, beberapa waktu lalu juga melaporkan, meski Israel kerap mengumbar ancaman kepada Iran, namun “Tel Aviv tidak memiliki kemampuan militer praktis untuk menyerang fasilitas nuklir Iran”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *