Takut Pembalasan Iran atas Pembunuhan Jenderal Soleimani, Petinggi Militer AS Lakukan Tur Diam-diam ke Sejumlah Negara Kawasan

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Komandan pasukan Amerika Serikat wilayah Asia Barat, mengisyaratkan ketakutan Washington atas pembalasan Iran pada peringatan pembunuhan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, pejabat militer anti-teror Republik Islam, yang gugur dalam serangan pesawat tak berawak AS.

“Kami siap untuk membela diri kami, teman-teman kami, dan mitra kami di kawasan itu, dan kami siap untuk bereaksi jika perlu,” kata Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), Jenderal Kenneth McKenzie, yang telah dimasukkan namanya ke dalam daftar teroris oleh Republik Islam.

“Penilaian saya adalah kami berada dalam posisi yang sangat baik dan kami akan bersiap untuk apa pun yang mungkin dipilih oleh Iran atau perwakilan mereka untuk mereka lakukan,” katanya, berbicara kepada sekelompok kecil jurnalis selama tur di wilayah Asia Barat pada hari Minggu.

Di mana tepatnya lokasi McKenzie membuat pernyataan tersebut, tidak diungkapkan.

Tur yang dilakukan McKenzie juga tidak diumumkan sebelumnya. Demikian pula, kunjungan minggu lalu oleh Jenderal Mark Milley, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, ke seluruh negara Kawasan dirahasiakan sampai dia meninggalkan negara itu.

Kantor berita AFP Prancis menggambarkan kerahasiaan seputar persinggahan regional oleh petinggi militer AS sebagai “tanda nyata kekhawatiran para pemimpin militer AS tentang niat Iran” menjelang peringatan pembunuhan Jenderal Soleimani pada 3 Januari.

Aksi terorisme AS tersebut terjadi ketika Jenderal Soleimani, Komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC), melakukan kunjungan resmi ke Ibu Kota Irak, Baghdad.

Wakil Komandan Unit Mobilisasi Populer (PMU) Irak atau Hashd al-Sha’abi, Abu Mahdi al-Muhandis juga menjadi korban serangan pesawat tak berawak AS di bandara Baghdad.

Kedua Komandan tersebut menerima penghormatan yang mendalam di antara negara-negara Muslim, di seluruh Timur Tengah dan sekitarnya, atas upaya mereka dalam membasmi kelompok teroris ISIS yang disponsori AS di wilayah tersebut, khususnya di Irak dan Suriah.