Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Tanggapi Ledakan di Bashrah, Kataib Hizbullah: Didalangi Antek Kubu AS-Saudi-Zionis Demi Legalisasi Kehadiran AS di Irak

Tanggapi Ledakan di Bashrah, Kataib Hizbullah: Didalangi Antek Kubu AS-Saudi-Zionis Demi Legalisasi Kehadiran AS di Irak

POROS PERLAWANAN – Kataib Hizbullah Irak pada Selasa malam 7 Desember merilis statemen sebagai tanggapan atas aksi teror di Bashrah. Menurut Kataib Hizbullah, serangan teror ini didalangi oleh antek-antek Kubu AS-Zionis-Saudi.

Dikutip Fars dari kanal berita al-Nujaba, meningkatnya tindak kriminal di Irak dianggap sebagai strategi Washington untuk melegalkan keberadaan Tentara AS di negara itu.

Sembari mengaitkan ledakan ini dengan tenggat keluarnya Tentara AS dari Irak, Kataib Hizbullah menyatakan bahwa kejahatan-kejahatan terbaru di Diyala dan Makhmur menunjukkan bahwa dalangnya adalah antek AS.

Menurut faksi ini, AS menggerakkan para anteknya di waktu-waktu tertentu, demi mengesankan bahwa keluarnya pasukan negara ini dari Irak akan mengacaukan keamanan dan membuka pintu kembalinya ISIS.

Kataib Hizbullah menegaskan, insiden-insiden berdarah ini membuktikan bahwa AS dan para anteknya di Irak serta Kawasan tidak sungkan menyeret rakyat Irak dalam serial pertumpahan darah baru, sehingga mereka bisa mempertahankan pasukannya di Negeri Seribu Satu Malam.

Ledakan di Bashrah terjadi di dekat rumah sakit al-Jumhuri dan menewaskan 7 orang. Sebagian media Irak mengabarkan, sejumlah orang juga terluka dalam kejadian ini, namun jumlah mereka belum diketahui.

Sebelum ini, anggota Kantor Politik Ashaib Ahl al-Haq, Ahmad Abdulhusain menyatakan, jika Tentara AS tidak angkat kaki dari Irak hingga akhir tahun ini, senjata Poros Perlawanan siap memberikan balasan.

Dalam wawancara dengan al-Ahd, Abdulhusain menanggapi rumor soal pelucutan senjata Poros Perlawanan dalam pertemuan terbaru Moqtada Sadr dengan Tim Koordinator Faksi-faksi Politik Syiah. Ia menegaskan bahwa rumor ini tidak benar dan topik tersebut tidak dibicarakan dalam pertemuan.

“Jika Tentara AS tidak hengkang dari Irak hingga 31 Desember mendatang, senjata Perlawanan siap memberikan jawaban. Senjata Poros Perlawanan akan tetap ada sampai serdadu terakhir AS meninggalkan Irak di waktu yang ditentukan. Dalam pertemuan dengan Pemimpin kelompok Sadr, telah disepakati soal keharusan hengkangnya pasukan asing, terutama AS, dan penjagaan kedaulatan Irak,” papar Abdulhusain.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *