Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Tegas Sikapi Dalih-dalih AS, Iran: Tak Ada Kesepakatan sebelum Sanksi Dicabut

Tegas Sikapi Dalih-dalih AS, Iran: Tak Ada Kesepakatan sebelum Sanksi Dicabut

POROS PERLAWANAN – Jubir Kemenlu AS, Ned Price dalam jumpa pers di Washington kembali mengulang sikap Pemerintahan Joe Biden terkait Perundingan Wina dan bicara soal “deadline-deadline buatan” tentang JCPOA.

Dikutip Fars dari situs Kemenlu AS, seorang jurnalis bertanya kepada Price tentang pernyataan Josep Borrell soal kondisi Perundingan Wina saat ini.

Saat menjawab, Price tidak menyinggung keluarnya Washington dari JCPOA dan berusaha melemparkan bola ke lapangan Iran. Ia berkata, ”Utusan Khusus (AS) dan timnya tetap berada di Wina. Harus saya katakan bahwa dari sisi kemajuan yang mungkin saja terlihat di Wina, kami sedikit lebih berhati-hati (daripada Borrell). Itu karena kami sedang berada di tahap akhir perundingan rumit dengan pihak-pihak kunci.”

“Para sekutu Eropa kami, juga China dan Rusia, ingin meraih kesepahaman sesegera mungkin. Namun bisa dikatakan waktunya sudah berakhir. Waktu berlalu sangat cepat.”

Di lain pihak, analis politik Iran, Mohammad Marandi, yang berada di Wina mengabarkan, sebagian topik di Perundingan Wina sudah teratasi. Namun sebagian topik lain masih belum disepakati.

“Delegasi Iran berharap bahwa kesepakatan akan segera dicapai. Namun masih ada perselisihan-perselisihan penting,” kata Marandi saat diwawancarai al-Mayadeen.

“Selama Eropa dan AS tidak menerima tuntutan Iran dan komitmen kepada kesepakatan nuklir, tidak akan ada peluang untuk meraih kesepakatan. Eropa dan AS harus menerima bahwa Iran tidak akan memberi peluang kepada mereka untuk kembali melanggar JCPOA,” lanjutnya.

“Jika Eropa dan AS bersikap fleksibel dan rasional, masalah-masalah yang tersisa bisa diselesaikan dengan cepat.”

“Kami heran terhadap ucapan Barat soal tercapainya 98 persen kesepahaman. Selama tidak ada garansi pencabutan sanksi dan uji kejujuran, kesepakatan mustahil terwujud.”

“Kami mengabaikan deadline-deadline yang mereka bicarakan. Bagi kami, itu bukan hal penting,” tandas Marandi.

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani dalam cuitannya Selasa kemarin menulis, ”Pencabutan sanksi secara nyata adalah Iran bisa mendapat keuntungan ekonomi yang permanen dan bisa diandalkan.”

“Pelanggaran janji AS yang sudah terbukti adalah faktor penghalang terpenting bagi setiap kesepakatan.”

“Uji kejujuran dan adanya jaminan adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah kesepakatan ideal,” tegas Shamkhani.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *