Guardian: Inggris Kaji Sejumlah Opsi untuk Lunasi Utangnya kepada Iran
POROS PERLAWANAN – Harian Guardian pada Selasa 15 Februari mengutip dari Kemenlu Inggris, yang mengklaim bahwa London sedang mengkaji opsi-opsi untuk membayar utang sebesar 400 juta poundsterling kepada Republik Islam Iran.
“Kami tengah mengkaji opsi-opsi kami untuk menyelesaikan masalah ini secara darurat,” kata Kemenlu Inggris, dikutip Fars dari Guardian.
Harian Inggris ini mengaku, London menyebut pihaknya berkomitmen untuk melunasi utang tersebut.
Menurut Guardian, dalam perbincangan via telepon dengan Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian, Menlu Inggris Lis Truss “mengutarakan harapan agar negaranya bisa membayar utang tertundanya kepada Iran dalam waktu dekat.”
Sekira 2 bulan lalu, Truss juga pernah berkata bahwa utang Inggris kepada Iran sebesar 400 juta pound adalah “utang legal” dan Pemerintah London akan melunasinya.
Iran dan Inggris pada dekade 1970 menjalin kesepakatan penjualan 1.500 tank Chieftain dan 250 kendaraan lapis baja. Inggris menghentikan penyerahan tank-tank ini menyusul didudukinya Kedubes AS, yang merupakan sarang mata-mata, oleh mahasiswa revolusioner Iran. Padahal Rezim Pahlevi saat itu sudah membayar penuh tank-tank tersebut, yang menurut sebagian laporan sebesar 1 miliar dolar.
Pengadilan Internasional telah mewajibkan sebuah perusahaan layanan militer asal Inggris, IMS. untuk membayarkan 400 juta pound itu kepada Pemerintah Iran. Meski begitu, dengan dalih bahwa sanksi-sanksi internasional tidak mengizinkan pengiriman uang ke Iran, Pemerintah London sejak saat itu masih belum membayar utangnya.
Bulan lalu, PM Inggris Boris Johnson kembali mengklaim di rapat Parlemen bahwa ancaman sanksi telah menghalangi pembayaran utang ini.
Namun Guardian menulis, sejak Inggris keluar dari Uni Eropa, sebenarnya Johnson sendiri yang bertanggung jawab soal penerapan sanksi. Dengan demikian, seharusnya ia bisa melunasi utang London kepada Teheran.
Mantan Menlu Inggris, Jeremy Hunt dalam wawancara dengan Sky News beberapa waktu lalu juga menyebut tuntutan Iran adalah legal. Oleh karena itu, ia menekankan agar London segera melunasi utangnya.
