Teheran: Operasi Antiteroris Iran Dilakukan Sesuai Kesepakatan Internasional
POROS PERLAWANAN– Wakil Tetap Iran di PBB Amir Saeed Iravani mengirim surat ke Dewan Keamanan PBB, menyusul serangan rudal yang dilancarkannya ke basis-basis teroris di Irak dan Suriah.
“Sebagai salah satu korban utama terorisme, Iran telah melakukan operasi antiteroris berdasarkan hak esensialnya dalam membela diri sesuai hukum internasional dan Piagam PBB. Operasi ini mencakup serangan terarah atas pangkalan dan fasilitas kelompok-kelompok teroris di Suriah serta Irak,” tulis Iravani dalam suratnya, dilansir Fars.
“Pada jam-jam pertama 16 Januari 2024, operasi antiteroris dilakukan dengan menembakkan beberapa rudal balistik, yang tepat menghantam fasilitas ISIS dan Tahrir al-Sham, 2 organisasi teroris yang sudah dikenal di Idlib dan kawasan yang diduduki mereka di timur laut Suriah. Selain itu, sebuah markas mata-mata yang digunakan kelompok teroris anti-Iran dan berafiliasi kepada Rezim Israel di Erbil, Kurdistan Irak, juga menjadi target. Markas ini merupakan pangkalan untuk operasi intelijen dan sabotase di Iran.”
“Operasi ini adalah respons terhadap serangan teror memilukan baru-baru ini di Kerman, yang menyebabkan syahadahnya lebih dari 100 warga sipil tak berdosa, termasuk wanita dan anak-anak, serta terlukanya banyak orang. Kelompok-kelompok terkait ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas aksi tersebut. Untunglah serangan teror tercela di Kerman dikutuk keras secara serempak oleh anggota Dewan Keamanan PBB.”
Dalam surat itu disebutkan, operasi Iran ini bersifat urgen dan dilakukan dengan akurat atas pangkalan kelompok teroris serta memerhatikan perjanjian internasional Iran, terutama hak kemanusiaan internasional.
Iravani menyatakan, Iran tetap berkomitmen penuh dalam menghormati kedaulatan nasional, integritas, kesatuan, dan keutuhan wilayah Irak serta Suriah.
