Loading

Ketik untuk mencari

Eropa Palestina

Terus Meluas, Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Merambat ke Swiss dan Irlandia

Terus Meluas, Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Merambat ke Swiss dan Irlandia

POROS PERLAWANAN– Gelombang kebangkitan mahasiswa anti-Zionis di berbagai universitas negara-negara Barat telah meluas hingga Swiss dan Irlandia.

Diberitakan ISNA, para mahasiswa Trinity College di Dublin, Irlandia dan Universitas Lausanne, Swiss bergabung dalam aksi pro-Palestina. Para mahasiswa mendirikan tenda-tenda di pelataran almameter-almameter mereka sebagai bentuk protes atas kajahatan Rezim Zionis di Gaza.

Menurut laporan Reuters, Otoritas Trinity College membatasi akses ke halaman kampus, menyusul didirikannya tenda-tenda oleh mahasiswa di halaman dalam mendukung Palestina.

Otoritas Trinity College juga menutup tempat pameran sebuah Injil kuno bernama The Book of Kells, yang merupakan salah satu daya tarik wisata penting di Irlandia.

Asosiasi Mahasiswa Trinity College menyatakan, mereka didenda sebanyak 214.00 Euro oleh pihak kampus dengan dalih aksi protes mereka telah menyebabkan kerugian.

Para mahasiswa menuntut agar Trinity College memutus investasinya di korporasi-korporasi Israel. Kampus juga didesak untuk menghentikan hubungan dengan Rezim Zionis dan universitas-universitasnya.

Dalam beberapa waktu terakhir, gelombang aksi protes mahasiswa dan rakyat di berbagai negara dunia terhadap kejahatan Israel di Gaza terus meluas. Berdasarkan pengumuman Otoritas Kemenkes Gaza, hingga saat ini lebih dari 34.600 warga Palestina gugur akibat agresi Rezim Zionis yang sudah berjalan selama 7 bulan.

Aksi protes mahasiswa pro-Palestina terjadi di negara-negara Barat seperti AS, Prancis, Australia, dan Kanada, dan kini juga merembet ke Swiss.

Sekitar 100 mahasiswa mahasiswa Universitas Lausanne berkumpul di gedung kampus dan mendesak agar kerja sama almameter mereka dengan Rezim Zionis dihentikan.

Dalam wawancara dengan Televisi Swiss pada Sabtu kemarin, seorang mahasiswa mengatakan,”Sudah lebih dari 200 hari warga Palastina kehilangan nyawa mereka, namun tak satu pun mendengar suara kami. Sekarang sebuah gerakan global telah dimulai untuk memaksa Pemerintah-pemerintah bertindak, meski belum ada tindakan satu pun. Oleh karena itu, sekarang kami meminta agar lebih banyak universitas yang bergabung dalam upaya ini.”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *