Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Tokoh Pejuang Palestina: Abbas Tak Layak Lanjutkan Jabatannya karena sudah Kehilangan Legalitas Sejak 13 Tahun Lalu

Tokoh Pejuang Palestina: Abbas Tak Layak Lanjutkan Jabatannya karena sudah Kehilangan Legalitas Sejak 13 Tahun Lalu

POROS PERLAWANAN – Seorang tokoh pejuang Palestina, Umar Assaf mengatakan bahwa Presiden PNA, Mahmoud Abbas tidak punya legalitas untuk melanjutkan jabatannya.

Anggota senior faksi Perlawanan, al-Tajammu al-Watani, ini mengatakan kepada Shahab News, Fatah tidak memiliki kelayakan untuk mengesankan kelanjutan jabatan Abbas sebagai hal yang legal.

Dilansir Fars, Assaf menegaskan bahwa rakyat Palestina sendiri yang mesti mengambil keputusan terkait masalah ini, karena mereka adalah sumber legalitas.

Baru-baru ini, Dewan Pusat Fatah secara aklamasi memperpanjang kepemimpinan Abbas atas Fatah, Komite Eksekutif PLO, dan Pemerintahan Otonomi Nasional Palestina (PNA).

“Fatah dengan keputusan-keputusannya telah mengelabui rakyat Palestina, konstitusi, dan Anggaran Dasar; Anggaran Dasar yang menyatakan bahwa periode jabatan Ketua tidak boleh lebih dari 4 tahun. Jabatan (Abbas) ini sudah berakhir sejak 13 tahun lalu,” kata Assaf.

Assaf termasuk dari orang-orang yang kerap ditangkap oleh aparat PNA dan dikirim ke penjara. Ia ditangkap terakhir kali saat memprotes gugurnya aktivis Palestina, Nizar Banat di tangan aparat keamanan PNA.

Abbas mengepalai PNA sejak 15 Januari 2005 dan menjadi Ketua PLO dan Ketua Dewan Eksekutif Fatah sejak 11 November 2004.

Kendati Hamas memenangkan Pemilu pada 2006 lalu, Abbas masih memegang semua jabatan di atas dengan dukungan Tel Aviv dan Washington.

Kekhawatiran untuk berseberangan dengan AS dan Israel ini pula yang mendorong Abbas membatalkan rapat penting Dewan Pusat PLO beberapa waktu lalu.

Mengutip dari sejumlah sumber, Jerusalem Post melaporkan bahwa keputusan ini diambil Abbas demi menjaga kanal hubungannya dengan Kabinet Rezim Zionis, terutama setelah pertemuan terbarunya dengan Menteri Perang Israel, Benny Gantz.

Sumber-sumber itu menyatakan, adanya perselisihan internal terkait sejumlah isu adalah sebab lain dibatalkannya rapat tersebut. Padahal rencananya rapat itu akan mengambil sejumlah keputusan penting.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *