Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Tolak Kunjungan Biden ke Timur Tengah, Ratusan Rakyat Palestina Turun ke Jalan di Tepi Barat

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, ratusan warga Palestina menggelar demonstrasi di bagian utara Tepi Barat untuk menyuarakan penolakan langsung mereka terhadap kunjungan Joe Biden ke wilayah-wilayah pendudukan dalam perjalanan Timur Tengah pertamanya sebagai presiden AS.

Para pengunjuk rasa berkumpul di Lapangan Martir yang ramai di Nablus, yang terletak sekitar 49 kilometer (30 mil) utara al-Quds, pada Kamis sore dalam unjuk rasa yang diselenggarakan oleh Komite Koordinasi Faksi.

Para peserta meneriakkan slogan-slogan anti-AS dalam penolakan kunjungan Biden, dan mengecam bias terang-terangan Washington yang mendukung rezim pendudukan Israel.

Anggota Senior Komite Koordinasi Fraksi, Nasser Jawabreh mengatakan dalam pidatonya pada kesempatan tersebut bahwa seluruh bangsa Palestina, faksi politik dan institusi menentang perjalanan presiden berusia 79 tahun itu karena dia tidak segan untuk menyuarakan dukungan untuk Israel dan upaya untuk menyelaraskan posisi AS dengan kepentingan rezim Tel Aviv.

Dia menekankan bahwa orang-orang Palestina menolak semua skenario yang telah dibuat oleh Biden, yang berusaha untuk menghentikan perjuangan Palestina, merampas hak orang Palestina untuk kembali dan menentukan nasib sendiri, dan melegitimasi permukiman ilegal.

Secara terpisah, Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Hamas, Bassem Na’aim mengatakan pada sebuah seminar di Kota Gaza bahwa Biden datang ke wilayah itu dengan “kegagalan”.

“Presiden AS tidak memiliki solusi untuk konflik Palestina-Israel,” kata Na’aim, menekankan “perlunya mengadakan dialog strategis di tingkat partai, negara dan entitas Arab dan Islam.”

Seorang Anggota Gerakan Perlawanan Jihad Islam, Ahmad Al-Medallal menggarisbawahi bahwa Palestina tidak boleh bertaruh pada “proyek AS di wilayah tersebut”.

“Kepemimpinan Palestina harus membentuk front nasional untuk mengelola keadaan konflik dengan Israel,” katanya.

Sedangkan Pemimpin Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), Maher Mezher juga mengatakan bahwa kunjungan Biden bertujuan untuk memperkuat cengkeraman AS di Kawasan, memperingatkan terhadap janji-janji palsu oleh Washington.

Sementara itu, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh mengecam upaya Washington dan Tel Aviv untuk membentuk koalisi di kawasan Timur Tengah.

“Upaya Pemerintah AS untuk mendesain ulang Kawasan berdasarkan integrasi rezim pendudukan, dan untuk memastikan keamanannya melalui aliansi dengan beberapa rezim Arab akan gagal karena langkah-langkah tersebut bertentangan dengan keinginan populer dunia Muslim di samping budaya dan warisan intelektual regional,” kata Haniyeh.

Haniyeh menambahkan, “Kami ingin memulai dialog strategis di antara berbagai lapisan dunia Muslim, yang akan menghasilkan pembentukan koalisi politik dan perlindungan Kawasan terhadap hegemoni, normalisasi hubungan [dengan Israel] dan eksploitasi sumber daya.”

“Palestina tidak akan lagi jatuh ke dalam perangkap negosiasi [yang disebut perdamaian] karena pembicaraan cenderung menyerang inti masalah Palestina. Pilihan kami adalah melanjutkan perlawanan komprehensif sampai penjajah diusir dari tanah Palestina dan warga Palestina kembali ke Tanah Air mereka dan kota suci al-Quds,” kata Pemimpin Hamas itu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *