Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Transformasi Yaman setelah 8 Tahun Perang

Transformasi Yaman setelah 8 Tahun Perang

POROS PERLAWANAN – Perang Yaman memasuki tahun ke-9 pada 25 Maret lalu; perang yang telah menewaskan serta melukai puluhan ribu orang, menelantarkan jutaan orang, dan memicu bencana akibat blokade total atas negara tersebut. Meski demikian, sekarang perang ini berada di titik yang di situ Yaman diakui dalam posisi unggul, baik oleh kawan maupun lawan.

Dilansir Fars, dengan melihat kondisi politik dan lapangan Yaman, bisa diketahui dengan jelas bahwa setelah 8 tahun perang, Pemerintahan Keselamatan Nasional di Sanaa telah memiliki kekuatan militer di bidang rudal, drone, dan pasukan darat. Selain itu di aspek politik, Sanaa juga berada dalam level kekompakan tertinggi.

Dahulu banyak yang menyangka bahwa setelah terbunuhnya Ali Abdullah Saleh sebagai sekutu (taktis) Ansharullah pada 4 Desember 2017, Sanaa akan terperosok dalam krisis politik. Namun itu tidak terjadi.

Kejayaan Pemerintah Sanaa tidak terbatas pada pasukan militer dan kekompakan politik saja, namun juga mencakup aspek sosial dengan dilibatkannya rakyat di berbagai momen. Di antaranya adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad s.a.w yang diadakan secara megah di semua provinsi, pernikahan massal atas inisiatif Badan Wakaf Yaman, dan pawai yang diikuti jutaan orang dalam berbagai momen. Momen yang terbaru adalah peringatan dimulainya perang pada 25 Maret lalu di semua provinsi yang dikuasai Sanaa. Semua ini membuktikan bahwa elemen politik di Sanaa berfungsi secara efektif.

Hal menakjubkan lain adalah, kondisi ekonomi di kawasan-kawasan yang dikuasai Pemerintah Sanaa jauh lebih stabil dibandingkan kawasan-kawasan yang diduduki Dewan Kepemimpinan (yang berafiliasi kepada Saudi). Padahal, Dewan Kepemimpinan yang bermarkas di Aden mendapatkan berbagai bantuan finansial dari negara-negara asing, juga tidak berada di bawah blokade.

Harga Dolar di Sanaa pada 23 Maret lalu dijual dengan 544 Rial Yaman, sementara di Aden dengan 1.245 Rial. Kondisi buruk ekonomi dan korupsi yang merajalela di kota-kota yang dikuasai Dewan Kepemimpinan telah mendorong penduduk kota-kota tersebut melintasi pegunungan dan gurun menuju kawasan-kawasan yang dikendalikan Sanaa.

Pemerintah Sanaa telah memaksimalkan segala kapasitasnya untuk menghadapi segala bentuk korupsi dan pelanggaran.

Beberapa waktu lalu, sebuah kejadian pahit, namun menarik perhatian, terjadi di Sanaa, yang langsung direspons oleh Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi Abdulmashat.

Kejadian bermula ketika video aparat Wali Kota Sanaa yang memukuli seorang bocah tersebar luas. Belakangan, ada foto-foto dari kantor Abdulmashat yang menunjukkan dia memangku bocah korban kekerasan itu, sementara semua pelaku, dengan tangan diborgol, berlutut dan meminta maaf kepada bocah tersebut.

Semua petinggi Sanaa, termasuk Pemimpin Ansharullah, Abdulmalik al-Houthi menegaskan bahwa mereka tidak akan membiarkan tindak korupsi sekecil apa pun.

Kondisi Pemerintahan Sanaa pada saat ini menunjukkan bahwa dengan kedisiplinan serta sensitivitas terhadap korupsi dan pelanggaran, sebuah negara yang dilanda perang dan diblokade pun bisa diatur dengan baik.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *