Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Unit Mobilisasi Populer Pastikan Balas Setara Agresi Terbaru Turki atas Irak meski Pemerintah Bungkam

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Sekretars Jenderal Gerakan Asa’ib Ahl al-Haq Irak, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) atau Hashd al-Sha’abi, mengatakan bahwa para pejuang Perlawanan akan memberikan tanggapan yang setara terhadap agresi militer Turki terbaru atas Irak.

Qais al-Khazali, dalam sebuah tweet yang diterbitkan di halaman Twitter-nya pada Rabu 2 Februari, mengutuk pelanggaran berulang-ulang Turki terhadap kedaulatan Irak, memperingatkan bahwa Pemerintah Ankara telah bertindak “terlalu jauh dengan menargetkan warga sipil”.

“Di tengah keheningan yang menyedihkan dari Pemerintah, pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Irak berlanjut oleh pasukan pendudukan Turki, setelah mereka mendirikan pangkalan militer di Irak utara. Situasi telah memburuk dan warga sipil sekarang menjadi sasaran dengan klaim dan dalih yang lemah”, tulis Qazali.

Dia menggarisbawahi bahwa pejuang Perlawanan Irak akan mengajarkan pasukan Turki “pelajaran yang keras”.

“Kami mengutuk keras agresi terhadap rakyat kami, pemboman kamp pengungsi dan meningkatnya penderitaan orang-orang telantar [internal]. Kami menegaskan bahwa gerakan barbar Turki tidak akan berlanjut tanpa tanggapan, dan akan ditangani ketika waktunya sudah matang. Kami akan memaksa mereka untuk mundur dari tanah Irak, seperti yang kami lakukan sehubungan dengan pasukan pendudukan Amerika,” kata Khazali.

Seorang Komandan pasukan Peshmerga Kurdi, Sirwan Barzani mengatakan kepada jaringan berita Rudaw bahwa serangan udara Turki menargetkan sekitaran kamp pengungsi Makhmour dan pangkalan milik kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Gunung Qarachogh, menimbulkan jatuhnya korban dan kerusakan material.

Sel Media Keamanan Irak, dalam sebuah pernyataan, menyerukan penghentian serangan Turki di wilayah Irak, dengan mengatakan, “Irak sepenuhnya siap untuk kerja sama bilateral dan untuk mengendalikan situasi keamanan di perbatasan bersama” dengan Turki.

Kementerian Pertahanan Turki pada Rabu 2 Februari mengonfirmasi serangan itu, menambahkan bahwa itu menandai peluncuran Operasi Winter Eagle terhadap posisi PKK dan yang disebut Unit Perlindungan Rakyat (YPG) di Irak utara dan Suriah.

Militan PKK -yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa- secara teratur bentrok dengan pasukan Turki di tenggara Turki, wilayah dominasi Kurdi yang terhubung ke Irak Utara.

Gencatan senjata antara PKK dan Pemerintah Turki runtuh pada Juli 2015 dan serangan terhadap pasukan keamanan Turki telah meningkat sejak itu.

Lebih dari 40.000 orang telah tewas selama konflik tiga dekade antara Turki dan kelompok militan PKK.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *