Usai Serangan ke Konsulat Iran, Teheran Kirim Pesan Penting ke Washington Selaku Pembela Tel Aviv
POROS PERLAWANAN-Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian mengumumkan pemanggilan Staf Kedubes Swiss selaku penjaga kepentingan AS di Teheran. Pemanggilan ini berkaitan dengan serangan Israel ke gedung Konsulat Iran di Damaskus pada Senin 1 April kemarin.
Diberitakan al-Alam, Abdollahian juga mengabarkan bahwa Iran telah mengirim pesan penting kepada Pemerintah AS yang merupakan pelindung Israel.
“Menyusul serangan teror Rezim Israel ke gedung diplomatik Konsulat Republik Islam Iran di Damaskus, yang menyebabkan gugurnya sejumlah konsultan resmi militer negara kita, Staf Kedubes Swiss selaku penjaga kepentingan AS di Iran telah dipanggil ke Kemenlu pada pukul 00.45,” cuit Abdollahian di medsos X.
“Dalam pemanggilan tersebut, berbagai aspek serangan teror Israel dijelaskan dan ditekankan bahwa Pemerintah AS ikut bertanggung jawab.”
Kendati Militer Israel enggan mengomentari serangan ke Konsulat Iran, namun 4 petinggi Rezim Zionis, yang tak ingin identitas mereka diungkapkan, dalam wawancara dengan New York Times mengakui bahwa Tel Aviv pelaku serangan itu.
Dubes Iran untuk Suriah, Hossein Akbari menyatakan bahwa Rezim Zionis menyerang gedung Konsulat Iran di Damaskus dengan 6 rudal yang ditembakkan dari Golan.
Akbari berkata bahwa serangan Israel yang menyasar gedung Konsulat Iran di Ibu Kota Suriah itu menyebabkan gugurnya 5 hingga 7 orang.
“Saat ini, saya tidak bisa mengumumkan statistik akurat terkait jumlah syuhada. Sebelum proses penyingkiran reruntuhan berakhir, kita harus menunggu sampai memperoleh data yang akurat,” kata Akbari.
Menurutnya, gedung Konsulat Iran di Damaskus diserang oleh jet-jet F-35 dan 6 rudal.
“Saya sedang berada di tempat kerja di Kedubes. Dari ruangan, saya melihat kerusakan yang terjadi pada gedung Konsulat. Ini bukan kali pertama Rezim Zionis melakukan kejahatan terhadap para diplomat. Hingga kini, mereka sudah melakukan banyak kejahatan terhadap diplomat,” tuturnya.
