Washington Cemaskan Teknologi Canggih Drone-drone Kecil Poros Perlawanan yang Sulit Ditundukkan
POROS PERLAWANAN – Komandan CENTCOM Jenderal Kenneth F. McKenzie mengutarakan kekhawatirannya atas teknologi drone kecil yang dimiliki Iran dan Poros Perlawanan di Timteng.
Dilansir al-Alam, dalam wawancara dengan para jurnalis yang mengiringi lawatan ke Timteng, McKenzie mengatakan, prioritas CENTCOM adalah menemukan cara-cara efektif untuk menghadapi serangan-serangan drone, yang mirip dengan serangan yang menargetkan Tentara AS di salah satu pangkalan militer Irak.
Menurut laporan Associated Press, McKenzie mengakui bahwa AS masih berjarak jauh dari jalan keluar final untuk menghadapi droned-drone kecil yang digunakan Poros Perlawanan Irak. Ia memperingatkan, penggunaan drone-drone ini oleh kelompok-kelompok itu akan sangat meningkat di tahun-tahun mendatang.
Komandan CENTCOM ini melawat ke Irak pada Kamis 20 Mei lalu. Namun demi alasan keamanan, media-media yang menyertai kunjungan itu tidak diizinkan meliput berita terkait, sebelum McKenzie keluar dari Kawasan.
McKenzie mengatakan, pesawat-pesawat nirawak itu berbiaya murah dan gampang untuk diperoleh. Namun sangat sulit untuk melacak dan menjatuhkan drone-drone tersebut. Ia berkata, AS mesti menemukan lebih banyak cara guna menghadapi “musuh-musuh AS di Timteng dan kawasan lain yang menggunakan drone-drone itu”.
“Kami tengah berusaha keras menemukan solusi teknis, yang bisa membantu kami menangani drone-drone itu secara lebih efisien. Berbagai upaya terus dilakukan untuk menemukan cara memutus kontak drone dengan pusat pemandu, memperkuat radar untuk melacak, dan metode-metode yang leih cepat untuk merontokkan drone-drone itu,” papar McKenzie.
Menanggapi kelanjutan operas-operasi yang menargetkan Tentara AS di Irak, McKenzie menyebutnya sebagai “situasi yang berbahaya”. Ia mengklaim, Koalisi Internasional pimpinan AS masih punya banyak pekerjaan untuk “membantu Irak mengalahkan ISIS”.
Ini bukan kali pertama Komandan CENTCOM mencemaskan kekuatan teknologi drone Poros Perlawanan di Timteng. Sebelum ini, dia mengakui kemajuan drone Iran dan menyatakan bahwa hal ini telah memupus keunggulan udara AS di Kawasan.
