Ahli Rudal Rusia: Iran Sanggup Ubah Israel Jadi ‘Tanah Kecil yang Tak Bisa Ditinggali’
POROS PERLAWANAN – Wakil Ketua Akademi Ilmu Rudal Rusia, Konstantin Siyokov dalam wawancara terbarunya dengan Russia Today menyinggung kekuatan rudal Iran.
Dilansir Fars, Siyokov dalam wawancara tersebut ditanya tentang prospek perang antara Iran dan Rezim Zionis. Menurutnya, kecil kemungkinan Israel akan memulai perang terhadap Iran, kendati diperkirakan bahwa Tel Aviv memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir.
“Iran memiliki rudal-rudal jarak menengah dan persenjataan konvensional yang berpresisi tinggi. Hal ini terlihat dalam serangan rudal Iran ke arah pangkalan AS (Ayn al-Asad),” kata Siyokov.
“Israel tak punya kemampuan untuk menghadapi rudal-rudal ini. Saat ini Israel tidak punya sistem pertahanan udara atau penghadang rudal yang bisa membendung rudal-rudal Iran. Oleh karena itu, serangan rudal Iran ke sistem-sistem dan reaktor nuklir Israel akan menjadikan tanah kecilnya tempat yang tak bisa ditinggali,” lanjutnya.
“Jika kita ingin bicara tentang Iran, negara ini memiliki fasilitas-fasilitas yang berada di kawasan pegunungan bak benteng. Tempat-tempat itu tak bisa dihancurkan kecuali dengan bom nuklir.”
Ia menandaskan, ”Saya tidak berpikir bahwa Israel akan menggunakan senjata nuklir untuk melawan Iran. Sebab jika ia melakukannya, China dan Rusia akan bereaksi. Dua negara ini tidak akan menerima tindakan semacam itu.”
“Saya ulangi, Israel adalah kawasan yang sangat kecil. Jadi saya pikir, perang dengan menggunakan senjata nuklir tidak akan terjadi. Namun terkait dengan penggunaan senjata konvensional, bisa kita katakan bahwa fasilitas-fasilitas Iran dijaga dengan sangat ketat. Tempat-tempat itu tak bisa disusupi dengan senjata. Maka, operasi militer Israel, bahkan jika dengan bantuan Angkatan Udara AS, tidak akan mendatangkan hasil positif.”
“Hal lain yang ingin saya katakan adalah, Iran di bidang militer merupakan salah satu kekuatan maju dan progresif. Iran adalah salah satu dari 4 negara pertama produsen sistem rudal, yaitu Rusia, AS, China, dan Iran sendiri,” pungkasnya.
Pernyataan ahli rudal Rusia ini senada dengan para petinggi politik dan militer Iran yang kerap memperingatkan Israel: jika Tel Aviv bertindak bodoh, maka tindakan itu akan menjadi akhir riwayat Rezim Zionis.
