Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Analisis Legislator Yordania Yakin Iran Kalahkan AS di Perundingan Wina

Analisis Legislator Yordania Yakin Iran Kalahkan AS di Perundingan Wina

POROS PERLAWANAN – Anggota Parlemen Yordania, Umar Ayasarah berpendapat, Republik Islam Iran akan menang di hadapan AS dalam perundingan pencabutan sanksi di Wina.

Dilansir Fars, Ayasarah dalam tulisannya di harian as-Sabeel menyatakan bahwa pertarungan di Ibu Kota Austria antara Iran dan AS soal kesepakatan nuklir akan berakhir dengan kemenangan Teheran. Ia menilai, apa yang digembar-gemborkan soal ancaman Washington untuk menggunakan opsi militer hanya semata-mata manuver dari AS dan Israel.

Menurut Ayasarah, AS sudah berkesimpulan bahwa perundingan ini akan berakhir dengan keuntungan di pihak Iran. Tehran, tulisnya, ”akan meraih lebih dari apa yang diinginkannya. Hal inilah yang mendorong AS, secara implisit, mengancam menggunakan opsi kekerasan demi menutupi kegagalannya”.

Legislator Yordania ini menegaskan, siapa pun yang mengikuti media-media Zionis akan mengambil kesimpulan bahwa mereka sudah mengakui kesuksesan Perundingan Wina. Mereka sudah tidak lagi memiliki pilihan dalam masalah ini. Semua hiruk-pikuk dan ancaman Israel pada akhirnya akan berakhir dengan pemulihan syarat-syarat AS dalam perundingan.

“Prediksi saya adalah Pemerintahan Biden tidak lagi sanggup melanjutkan Kebijakan Tekanan Maksimum atas Iran. Oleh karena itu, AS menyimpulkan harus kembali ke kesepakatan nuklir (JCPOA),” tulis Ayasarah.

Ia juga meyakini bahwa Iran telah menang dalam menghadapi sanksi-sanksi, kendati ekonominya sangat terdampak oleh sanksi-sanksi tersebut. Ayasarah memandang mustahil Rezim Zionis ingin bertualang dengan menyerang Iran. Israel hanya punya pilihan untuk mencerna kesepakatan ini, tandasnya.

Di akhir tulisannya, Ayasarah menegaskan bahwa Iran tetap akan keluar sebagai pemenang di Wina, bahkan meski putaran baru ini tidak menghasilkan sebuah kesepakatan.

Putaran pertama perundingan di masa Pemerintahan Ebrahim Raisi dimulai pada Senin 29 November lalu dengan berlangsungnya pertemuan pembukaan Komisi Gabungan JCPOA. Disepakati bahwa pertemuan Satgas pencabutan sanksi dilangsungkan pada Selasa, sementara pertemuan Satgas nuklir di level pakar diadakan pada Rabu.

Setelah Iran mengajukan dua draf terkait pencabutan sanksi dan isu nuklir, pihak-pihak Eropa meminta waktu untuk pulang dan berkonsultasi dengan Pemerintahan mereka. Setelah jeda singkat, perundingan kembali dimulai pada Kamis 9 Desember lalu.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *