Amnesti Internasional Larang Negara-negara Uni Eropa Pasok Senjata untuk Israel
POROS PERLAWANAN– Melalui sebuah surat yang dikirim kepada Staf Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, Amnesti Internasional mengutarakan kekhawatirannya atas kondisi mengenaskan Jalur Gaza.
Dilansir Fars, Amnesti Internasional meminta dari Borrell supaya negara-negara Uni Eropa tidak menyuplai senjata kepada Rezim Zionis.
Dalam surat tersebut, Amnesti Internasional menyerukan disinvestasi di Tanah Pendudukan.
Di sisi lain, Jubir PBB Stephane Dujarric dalam sebuah konferens pers mengumumkan, tindakan Israel yang memerintahkan pengosongan area dan orang-orang yang berdesakan menyulitkan pemberian bantuan di selatan Gaza.
“Dikarenakan ketiadaan gudang dan tempat-tempat kemanusiaan lain lantaran perintah evakuasi, orang-orang yang berdesakan dan terus berpindah menyulitkan gerakan di selatan Gaza,” kata Dujarric.
“Para mitra penolong kami juga kesulitan menjangkau area utara Gaza, sebab itu harus dilakukan melalui koordinasi dengan petinggi Israel dan melewati sebuah pos pemeriksaan.”
Ia menambahkan, upaya suplai bahan bakar ke rumah-rumah sakit di kawasan tersebut juga selalu dihadapkan dengan kesulitan. Israel pada pekan lalu 5 kali melarang akses ke rumah-rumah sakit. Hal ini menyebabkan rumah-rumah sakit di Gaza menghadapi problem bahan bakar selama lebih dari 10 hari.
Kemenkes Gaza mengumumkan, Israel pada hari ke-327 perang telah melakukan kejahatan baru. Serangan Israel telah menewaskan 58 orang dan melukai 131 lainnya. Banyak korban yang masih berada di bawah reruntuhan, sehingga tidak bisa ditarik keluar atau mendapat bantuan.
Dengan demikian, jumlah syuhada Gaza sejak Oktober 2023 hingga sekarang mencapai 40.534 orang, sementara korban luka berjumlah 93.778.
Pada Rabu dini hari kemarin, Rezim Zionis melancarkan serbuan terbesar ke Tepi Barat sejak tahun 2002 hingga sekarang. Israel disinyalir akan mengulang skenario kejahatannya di Gaza di kawasan tersebut.
