Andai Benar Iran Beri Tahu AS Soal Waktu Serangan ke Israel, Itu Justru Tunjukkan Kepercayaan Diri Teheran

Share

POROS PERLAWANAN– Jurnalis terkemuka asal Palestina Abdel Bari Atwan menulis artikel yang ditujukan kepada kelompok media pronormalisasi di Timteng. Menurutnya, Iran telah memenuhi janji untuk membalas Israel, namun kelompok tersebut selalu menyebut konfrontasi Teheran-Tel Aviv sebagai “sandiwara.”

“Orang-orang yang selalu mengingkari mukjizat Perlawanan Palestina di Operasi Badai al-Aqsa selama 6 bulan, adalah mereka yang meragukan kemenangan Iran dalam serangan bersejarah Sabtu malam lalu; serangan yang menargetkan 2 pangkalan udara di Negev dengan 360 rudal dan drone,” tulis Atwan, Fars melaporkan.

“Berkali-kali saya jelaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu berkata bahwa Israel adalah ‘negara besar regional’ yang akan segera menghancurkan gerakan-gerakan Perlawanan dan mengontrol Gaza dalam 2 pekan. Mereka secara luas di medsos menyangsikan balasan Iran terhadap serangan Israel ke Konsulatnya di Damaskus, yang menewaskan 7 jenderal Iran, termasuk Mohammad Reza Zahedi. Mereka juga mencibir pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran Sayyid Ali Khamenei yang berkata akan membuat Israel menyesal.”

“Kini, alih-alih mengakui kesalahan, mereka masih ngotot dengan sikap pongahnya. Mereka berkata bahwa balasan Iran hanya ‘sandiwara’ dan merupakan hasil kesepakatan rahasia Iran-AS. Argumen mereka adalah karena serangan tidak menewaskan satu pun orang Israel. Bahkan sebagian orang bersikap lebih jauh dan berkata bahwa serangan itu untuk menutupi kejahatan Israel di Gaza supaya opini publik kembali memihak Rezim Zionis.”

“Pertama-tama kita kembali ke pernyataan para pejabat Iran. Mereka berkata bahwa serangan ini adalah balasan untuk agresi Israel ke Konsulatnya, bukan untuk pembebasan Palestina atau terlibat perang besar dengan Israel. Sebab itu, serangan itu telah meraih tujuannya dan sudah selesai. Kecuali jika Israel melakukan agresi lain.”

“Bahkan jika benar bahwa Iran memberi tahu AS soal waktu serangan, para pakar militer Barat mengatakan itu tidak berarti koordinasi Iran-AS, tapi justru menunjukkan kepercayaan diri dan tiadanya rasa takut Iran kepada Israel dan AS selaku pelindungnya; AS yang dengan cepat langsung mengumumkan tidak akan turut campur jika Israel berniat membalas Iran. AS tidak ingin masuk perangkap Israel dan terjebak dalam perang regional destruktif. Apalagi AS juga menanggung kerugian besar di Ukraina dan potensi konflik dengan China juga terus meningkat.”