POROS PERLAWANAN– Analis Sputnik menyatakan,”Luasnya serangan balasan Iran telah memaksa Israel mengungkap teknologi antirudalnya dan AS di seluruh Kawasan. Dengan demikian, Iran sekarang memiliki peta lengkap sistem pertahanan rudal Israel.”
Dilansir al-Alam, setelah Jubir IDF Daniel Hagari mengeklaim bahwa Israel sukses “mencegat 99 persen rudal dan drone Iran,” sebuah artikel di Mondoweiss menegaskan bahwa serangan balasan Iran tetap mewujudkan sejumlah capaian.
Penulis artikel ini meyakini, Iran telah mengumumkan rencana serangan satu pekan sebelumnya. Menurutnya, Teheran telah meyakinkan AS bahwa operasi ini “justru akan mencegah peningkatan ketegangan.”
Pada Selasa 16 April lalu, jurnalis independen Dr. Jim Kavanagh diwawancarai Sputnik terkait serangan balasan Iran terhadap Israel. Ia mengatakan,”Ini adalah awal sebuah permainan baru. Ada 2 hal yang jelas di sini: Israel memiliki dukungan sistem pertahanan AS, Inggris, Prancis, dan Yordania. Israel juga telah diperingatkan 72 jam sebelumnya. Di lain pihak, Iran hanya membatasi serangan ke fasilitas militer dan sama sekali tidak menyasar target sipil atau perkotaan.”
“Apa yang ditunjukkan Iran adalah ia mengambil tindakan atas Israel dan bisa melakukannya secara efektif dan pintar. Iran mengincar target-target yang dilengkapi radar dan sistem pertahanan udara terbaik. Iran menggunakan 8 rudal untuk menargetkan basis-basis tertentu dan mengenainya dengan 5 rudal. Dengan demikian, dalam operasi ini 5 atau 7 rudal telah menghantam kawasan yang paling dilindungi dan dilengkapi pertahanan udara terbaik dunia.”
“Bukankah aneh bahwa AS, Inggris, dan Prancis kompak berpartisipasi dalam sebuah serangan militer? Namun kali berikutnya, mereka tidak mendapatkan peringatan 72 jam sebelumnya. Jika serangan nyata dilakukan, mereka bertiga tidak akan diberi kesempatan. Di saat itu, Israel akan terkena pukulan telak dan ini fakta yang tidak bisa mereka tanggung.”
“Iran berkata bahwa satu-satunya hal yang bisa dilakukan Israel untuk menunjukkan sikap nyatanya adalah menyerang langsung Iran. Jika itu terjadi, Iran akan membalas. Dengan alasan Pilpres atau selainnya, Pemerintahan Biden tidak menghendaki itu terjadi,” tegas Kavanagh.