Hamas: Israel Serang Rumah Sakit al-Shifa demi Tutupi Kekalahannya di Medan Perang

Share

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari al-Jazeera, anggota senior Hamas Usamah Hamdan mengumumkan, kelompoknya berusaha mengakhiri agresi berdarah atas bangsa Palestina.

“Hamas telah mengajukan pandangannya terkait masalah pertukaran tawanan. Hamas juga telah menunjukkan sikap positif dan sangat lentur dalam hal ini. Kami mengikuti proses perundingan melalui saudara-saudara mediator di Mesir dan Qatar. Kami telah mengajukan proposal komprehensif yang mewujudkan semua kepentingan bangsa kami,” kata Hamdan.

“Rezim Pendudukan kadang mundur dari pendirian yang diumumkan sebelumnya kepada pihak mediator, atau kadang mengulur-ulur waktu. Hal ini bisa membuat perundingan menemui jalan buntu.”

“Israel harus berhenti menyerang orang-orang yang berusaha mengantarkan bantuan kepada rakyat kami. Israel harus membatalkan rencana serangan ke Rafah. Rezim Pendudukan menolak proposal Hamas dan tidak memenuhi tuntutan bangsa kami. Tiap kali melakukan perundingan, Israel justru meningkatkan kejahatannya terhadap rakyat kami.”

“Tanggung jawab penghentian atau gangguan dalam upaya mewujudkan kesepakatan pertukaran tawanan ada di pundak Netanyahu, Kabinetnya, dan siapa pun yang mendukung dia,” tandas Hamdan.

“Berlanjutnya serangan ke rumah sakit al-Shifa dilakukan Israel dalam rangka menutup kekalahan militernya. Israel mengakui telah mengeksekusi lebih dari 50 orang Palestina dan menangkap 200 orang lainnya, termasuk wartawan dan aktivis media.”

“Dunia harus menjawab pertanyaan mendasar ini: bukankah sudah saatnya untuk menghukum Rezim ini?”

“Jika Washington benar-benar ingin menghentikan genosida massal di Gaza, ia harus mengakhiri pengiriman senjata dan perangkat militer ke Israel. Kami menilai Pemerintahan Biden bertanggung jawab atas kejahatan Militer Israel di Gaza, yang terus melakukan kejahatan dengan senjata dan dukungan AS,” tegas Hamdan.