Israel Aktifkan Pengacau GPS Antisipasi Serangan Iran, Ini Tanggapan IRGC

Share

POROS PERLAWANAN– Dilansir Mashregh, sebuah sumber di Pasukan Dirgantara IRGC menanggapi kabar aktiviasi pengacau GPS oleh Israel. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi serangan balasan Iran, setelah Konsulatnya di Damaskus diserang oleh Rezim Zionis beberapa waktu lalu.

“Sebelum ini Iran sudah memikirkan solusi untuk itu. Semua rudal yang dibuat 12 tahun lalu sama sekali tidak menggunakan GPS, atau secara umum, semua aplikasi pelacak posisi internasional,” kata sumber tersebut.

Sementara itu, kantor berita CNN pada hari Rabu 10 April melaporkan, kehidupan para pemukim Zionis mengalami ketidaknyamanan dan kesusahan. Hal ini disebabkan gangguan sinyal GPS di sejumlah kota-kota Tanah Pendudukan, termasuk Tel Aviv dan Quds (Yerusalem).

Pengacauan sinyal GPS ini dilakukan untuk meredam serangan potensial rudal atau drone Iran atau faksi-faksi pro-Teheran di Kawasan.

Orang-orang yang menggunakan aplikasi pelacak lokasi, seperti Google Maps, di Tel Aviv mengatakan, aplikasi itu menunjukkan bahwa “posisi mereka berada di Ibu Kota Lebanon atau Mesir!”

Banyak pemukim Zionis yang membagikan foto-foto gangguan sinyal GPS ini di media-media sosial. Foto-foto itu menunjukkan gangguan dalam sistem pembayaran online, layanan transportasi online, dan pengiriman barang online.

Kamis pekan lalu, media-media Israel melaporkan bahwa instansi-instansi keamanan-militer Rezim Zionis telah mengaktifkan sistem pengacau GPS di seluruh Tanah Pendudukan, termasuk kawasan Gush Dan, yang merupakan daerah metropolitan di Tel Aviv.

Sejak serangan Israel ke Konsulat Iran di Suriah, Rezim Zionis terus berada dalam keadaan siaga penuh.

Seorang pakar sistem pengacau GPS berpendapat, tampaknya kebijakan ini menunjukkan ketidakpercayaan kepada kinerja dan efektivitas sistem pertahanan antirudal dan antidrone Israel.