Rusia Sebut Anggota G-7 ‘Kawanan Idiot yang Dimanfaatkan AS-Inggris’

Share

POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari Sputnik, Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova menyatakan, Washington-London di G-7 memanfaatkan Jerman, Italia, Prancis, dan Jepang sebagai “idiot-idiot berguna” demi memastikan dukungan untuk kubu anti-Rusia yang dibentuknya.

Menurut Zakharova, hal pertama yang dilakukan para Anglo-Saxon ini adalah mengubah G-7 sebagai pusat konfrontasi Barat melawan Rusia.

“Washington dan London saat ini memanfaatkan para Wakil Berlin, Tokyo, Paris, dan Roma untuk mencapai tujuan-tujuan anti-Rusianya,” tandas Zakharova.

Pada hari Minggu 25 Februari lalu, media-media Jepang memberitakan bahwa bersamaan dengan dimulainya tahun ke-3 perang antara Ukraina dan Rusia, Pemerintah Tokyo bermaksud menjatuhkan sanksi-sanksi baru atas Pemerintah Moskow.

Berdasarkan kutipan stasiun televisi NCK dari PM Jepang Fumio Kishida, perang berlarut-larut telah menempatkan Ukraina dalam situasi sulit. Kishida mengeklaim bahwa ini saatnya untuk menunjukkan solidaritas bagi Ukraina.

Ia menambahkan, dukungan untuk Ukraina adalah bagian dari prioritas utama Jepang di tahun 2024.

Sementara itu, Jubir Istana Kremlin Dmytri Peskov memberitakan hancurnya tank Abrams buatan AS di Ukraina oleh pasukan Rusia.

“Sejak awal, pasukan kita telah mengumumkan bahwa tank-tank (Abrams) ini, sama seperti tank-tank lain, akan terbakar dalam api,” kata Peskov.

“Seperti yang kita ketahui dari laporan harian Kemenhan Rusia, ini adalah tindakan sistematis, profesional, dan heroik para tentara kita, yang tiap hari berusaha mendemiliterisasi Ukraina.”

AS memasok persenjataan seperti bom cluster, logistik yang mengandung uranium dilemahkan, dan tank-tank Abrams kepada Ukraina.

Beberapa waktu lalu, dalam pertemuan tertutup di Washington, pejabat Kemenhan Ukraina mengajukan daftar persenjataan yang dibutuhkan Kiev.

Dalam pertemuan tersebut, Ukraina meminta pasokan sistem pertahanan udara THAD, jet F-18, drone, helikopter Apache dan Black Hawk, tank Abrams, meriam 155 mm, jet F-16, dan rudal jarak jauh ATACMS.