Anak Netanyahu Sebut AS ‘Wakili Iran’ untuk Gulingkan Ayahnya
POROS PERLAWANAN – Anak PM Israel, Yair, kembali mengulang klaim seorang jurnalis AS di Twitter, dan menuding bahwa kemungkinan Kemenlu AS mewakili Iran dalam upaya menggulingkan ayahnya, Benyamin Netanyahu.
Diberitakan Fars, presenter radio-televisi dan penulis asal AS, Mark Levin pada 2 pekan lalu mencuit, ”Kongres harus segera menyelidiki kemungkinan bahwa Kemenlu mewakili Iran untuk menggulingkan Pemerintahan Netanyahu”.
Pada Jumat malam, Yair kembali mengunggah cuitan seorang Zionis pakar hubungan internasional terkait masalah ini, yang menulis, ”Mark Levin melaporkan bahwa Kemenlu AS kemungkinan berada di balik gelombang unjuk rasa Israel untuk menjalin kesepakatan dengan Iran guna menggulingkan Netanyahu”.
Harian Yedioth Ahronoth juga menulis, seorang pejabat yang bergabung dalam delegasi Netanyahu ke London menuding, ”Dua Pemerintahan AS praktis berusaha menyingkirkan Netanyahu dari kekuasaan.”
Saat ditanya apakah Pemerintah AS terlalu banyak campur tangan dalam urusan domestik Israel atau tidak, pejabat itu menjawab, ”Tidak lebih dari biasanya. Mereka 2 kali berusaha menyingkirkan Netanyahu dari kekuasaan. Ada intervensi jelas dalam hal itu. Sebelum ini dilakukan oleh Clinton, yang diakui olehnya. Dan belakangan oleh Obama. Sekarang kita belum sampai ke tahap itu. Namun bagaimana pun juga, ada tanda-tanda sehubungan dengannya.”
Sementara itu, media memberitakan bahwa ratusan orang penentang lawatan PM Israel, Benyamin Netanyahu ke London berkumpul di depan gedung PM Inggris. Mereka meneriakkan yel-yel: “Netanyahu, enyahlah ke penjara!”
Di sudut jalan lain yang terhubung ke kantor PM Inggris, sejumlah pendukung Palestina juga berunjuk rasa dan mendesak penangkapan Netanyahu atas tuduhan kejahatan perang.
Unjuk rasa tersebut mengganggu konferensi pers gabungan Netanyahu dengan Rishi Sunak, sehingga memaksa Pemerintah Inggris membatalkan konferensi pers yang sudah diatur sebelumnya.
Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa penerbangan Netanyahu ke London harus ditunda sehari. Penundaan dilakukan karena para pilot menolak menerbangkan pesawat PM Israel tersebut.
