Ansharullah Nyatakan Perang Yaman Masuki Tahap-tahap Akhir Kemenangan yang Menentukan
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Anggota Dewan Politik Ansharullah, Muhammad al-Bukhayti pada Selasa malam 28 Desember mengatakan, perang di Yaman telah tiba di tahap-tahap akhir.
“Pihak-pihak yang terlibat konflik berusaha mengerahkan segala kekuatan militer mereka. Kami juga membalas agresi dengan meningkatkan perlawanan,” kata al-Bukhayti saat berbicara di sebuah jaringan sosial.
“Tidak ada gunanya bagi UEA dan Saudi untuk melanjutkan konflik. Sebaiknya mereka melangkah menuju kesepakatan damai,” imbuhnya.
“Saat ini, Yaman telah berubah menjadi negara produsen rudal-rudal laut dan perahu tempur. Kami bertekad untuk melanjutkan operasi-operasi militer.”
“Saat ini, pasukan Yaman memiliki rudal-rudal antikapal dan helikopter Apache,” tandasnya.
Petinggi Ansharullah ini mengabarkan, Yaman telah mengembangkan gudang senjatanya dari nol. Kini Yaman disebutnya mampu membuat peralatan-peralatan militer penting.
“Hari ini Yaman memiliki teknologi dan kader akademisi yang dibutuhkan untuk membuat seluruh peralatan militer.”
“Drone dan rudal bersayap jauh lebih mematikan dibanding jet tempur atau kapal perang,” lanjutnya.
“Tidak ada perbedaan sama sekali antara ucapan Jubir Koalisi Agresor, Turki al-Maliki dan Kepala Staf Gabungan Tentara Zionis,” pungkas al-Bukhayti.
Dalam beberapa hari terakhir, Tentara Yaman terus meraih kemenangan di medan tempur. Di sisi lain, pasukan pro-Koalisi Saudi hanya berharap kepada serangan-serangan udara yang dilancarkan jet-jet Saudi.
Pasukan Pemerintahan Mansour Hadi berupaya memperlambat pergerakan maju pasukan Sanaa dengan memanfaatkan keunggulan udara ini. Dibandingkan beberapa bulan lalu, saat ini Provinsi Ma’rib menjadi saksi serangan udara terbanyak yang dilancarkan Koalisi Agresor.
Sebelum ini, sumber-sumber berita Yaman mengabarkan, pertempuran antara Tentara dan Komite Rakyat Yaman melawan para antek Saudi di Ma’rib terus berlanjut.
Yaman News melaporkan, dalam beberapa jam kontak senjata lalu, sebanyak 35 orang dari kaki tangan Pemerintahan Mansour Hadi dan Partai al-Islah tewas di selatan dan timur Ma’rib.
Menurut sumber-sumber tersebut, sejumlah perwira antek Saudi juga terlihat di antara mereka yang tewas. Di antaranya adalah Muhammad Ali al-Rushd, Kolonel Nu’man Sathir al-Qardai, Saleh Aidha Jamaan, Naji Nasir al-Jahmi, Bashir Abdurabbih Saad al-Muradi, dan Shamikh Ali Mabkhut al-Ajdai.
