Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Damaskus: Didukung AS dan Turki, Kelompok Teroris Datangkan Malapetaka di Suriah Utara

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad memuji prestasi penting militer Suriah dalam perang melawan kelompok teroris Takfiri, mengatakan bahwa teroris yang didukung asing mendatangkan malapetaka di bagian utara Suriah di bawah perlindungan Amerika Serikat dan Turki.

Berbicara dalam wawancara eksklusif dengan jaringan berita televisi Suriah al-Ikhbariyah yang dikelola Pemerintah dan disiarkan pada Senin malam, Mekdad mengatakan bahwa Hay’at Tahrir al-Sham dan kelompok teroris ISIS masih aktif di bagian barat laut dan timur laut Suriah dengan mengantongi dukungan dari Washington dan Ankara.

“Adalah kepentingan terbaik Pemerintah Turki yang berkuasa untuk menanamkan kehancuran dan ketidakstabilan di seluruh Suriah,” katanya, menambahkan bahwa perjanjian rekonsiliasi yang ditandatangani di bawah naungan Rusia antara Pemerintah Suriah dan pasukan oposisi membuka jalan bagi pemulangan warga sipil yang telantar.

Diplomat top Suriah menekankan bahwa Ankara menghalangi pembicaraan Suriah dalam format Astana. “Turki harus menyadari bahwa mereka tidak memiliki masa depan apa pun di Tanah Air kami,” katanya.

Mekdad mencatat bahwa Damaskus secara positif bekerja sama dengan Komite Konstitusi Suriah, sebuah Badan beranggotakan 150 orang yang terdiri dari perwakilan Pemerintah Suriah, oposisi moderat, dan masyarakat sipil.

“Pemerintah Suriah tidak memiliki masalah dengan PBB atau dengan Utusan Khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen. (Kami) tegas menentang pihak-pihak yang telah mengirim puluhan ribu teroris dan menghabiskan jutaan Dolar untuk menghancurkan Suriah,” tegasnya.

“Setelah musuh-musuh Suriah gagal mencapai tujuan mereka melalui terorisme dan pembantaian rakyat sipil, mereka berusaha menghalangi jalan penyelesaian politik karena mereka tidak mendukung stabilitas di negara itu (Suriah),” kata diplomat tinggi Suriah itu.

Mekdad melanjutkan dengan mengatakan bahwa pasukan militer Turki telah menduduki bagian-bagian Suriah, tetapi pasukan tentara Suriah pada akhirnya akan membebaskannya, baik daerah-daerah itu terletak di provinsi Idlib atau di dekat perbatasan dengan Turki.

Dia mengatakan bahwa gerilyawan pimpinan Kurdi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS tidak memiliki kendali atas wilayah mereka meskipun didukung oleh pasukan pendudukan AS.

“Mereka (militan SDF) seharusnya tidak mengandalkan Amerika Serikat karena Amerika Serikat akan mengeksploitasi mereka. Tidak ada skema separatis yang dapat diterapkan di Suriah… Kami menyerukan kepada mereka yang menjarah sumber daya Suriah untuk membayar kompensasi,” kata Mekdad.

“AS telah menghancurkan [provinsi utara Suriah] Raqqa dengan dalih memerangi teroris ISIS, dan telah melakukan kejahatan di sana dan di provinsi tetangga Dayr al-Zawr,” kata Menteri Luar Negeri Suriah.

Sejak 2011, Suriah telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing. Akibatnya, ISIS dan kelompok teroris lainnya muncul di negara Arab tersebut.

Pemerintah Suriah telah berulang kali mengutuk AS dan Uni Eropa karena melancarkan terorisme ekonomi di negara Arab itu melalui sanksi sepihak mereka, menganggap mereka bertanggung jawab atas penderitaan rakyat Suriah, terutama sekarang saat Suriah tengah bergulat dengan wabah virus Corona yang mematikan.

Damaskus juga kritis terhadap PBB karena tetap diam menyaksikan peran destruktif AS dan UE, di antara pihak-pihak lain, yang mendukung terorisme di Suriah.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *