Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Apa yang Diabaikan Media-media Barat di Perundingan Wina?

Apa yang Diabaikan Media-media Barat di Perundingan Wina?

POROS PERLAWANAN – Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani pada Senin kemarin menyatakan, ”Perundingan dengan AS tidak masuk dalam agenda Tim Negosiator Iran, sebab itu tidak akan menyelesaikan apa pun.”

Sehari sebelumnya, Menlu Iran Hossein Amir Abdollahian juga berkata, ”Dalam beberapa pekan terakhir, AS berkali-kali meminta dari berbagai perantara untuk berunding langsung dengan kami. Namun jawaban kami adalah: jika tidak ada capaian apa pun, perundingan langsung tidak dibutuhkan.”

Dilansir al-Alam, ada satu hal amat penting di Perundingan Wina, yang jarang disinggung oleh media-media Barat, AS, atau Arab yang berafiliasi kepada Washington. Hal itu adalah kondisi Delegasi AS di Austria, yang hanya berada di luar ruang perundingan dan tidak diizinkan Iran untuk memasuki ruangan.

Delegasi AS bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam ruangan hanya dari informasi yang disampaikan delegasi-delegasi lain. Ini terjadi karena delegasi itu mewakili negara yang tak bisa dipercaya, sehingga Delegasi Iran tidak layak membuang-buang waktu untuk berunding dengannya.

Delegasi-delegasi lain juga tidak berhasil meyakinkan Iran untuk berunding langsung dengan AS, kendati Washington sudah meminta mereka sebagai perantara. Veto Iran terhadap AS masih tetap berlaku, bukan hanya karena ketidakpercayaan Iran kepada AS saja, namun karena Iran juga ingin memberi pelajaran kepada Paman Sam atas tindakan bodohnya keluar dari JCPOA dan kesewenang-wenangan politiknya.

Apa yang tidak disinggung oleh media-media AS, Barat, dan Arab di Perundingan Wina adalah “keterkucilan yang diciptakan Iran untuk AS”. Iran telah mengisolasi AS demi memberi pelajaran kepadanya. AS telah dikucilkan oleh negara yang oleh Washington diklaim telah diblokade dan dijatuhi embargo obat dan pangan.

Hal yang tidak diliput oleh media-media Barat adalah keterhinaan Delegasi AS di Wina. Iran membuat AS menanggung keterhinaan ini sebagai pelajaran untuknya dan Pemerintah-pemerintah AS agar tidak mengulangi kebodohan Trump, sebab Iran bukan negara yang bisa ditindas begitu saja tanpa memberikan balasan berlipat.

Sisi yang tidak diberitakan media-media Barat ini bukan hal sederhana. Sebab, negara yang tak mau ditemui Iran dan diisolasi olehnya adalah AS; negara yang mengklaim sebagai negara terkuat dunia; negara yang kapal-kapal induknya ditempatkan di berbagai samudera dan pangkalan-pangkalan militernya ada di penjuru-penjuru dunia; negara yang para pemimpin dunia berharap bisa bertemu Presidennya dan negara-negara Arab produsen minyak membuka khazanah mereka lebar-lebar demi membuatnya senang.

Kini, kita pun mengetahui alasan media-media Barat tidak memberitakan keterkucilan memalukan Paman Sam dalam perundingan yang berlangsung di Wina.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *