Loading

Ketik untuk mencari

Lebanon

Senjata-senjata Hizbullah di ‘Hari yang Dijanjikan’ Ciutkan Nyali Israel

Senjata-senjata Hizbullah di ‘Hari yang Dijanjikan’ Ciutkan Nyali Israel

POROS PERLAWANAN – Dalam kelanjutan pengakuan akan kegagalan Israel mencegah penyusupan drone Hizbullah, media-media Zionis dalam beberapa hari ini masih membahas kekuatan Hizbullah yang kian meningkat, juga kejutan-kejutan yang disiapkan faksi ini untuk Rezim Zionis. Media-media ini memperingatkan akan bahaya yang mengancam “keunggulan militer” yang selama ini diklaim oleh Tel Aviv.

Dilaporkan Fars, situs Walla dalam laporannya menulis, ”Drone Hassan adalah bagian dari proyek rahasia Hizbullah dan Iran untuk membuat Angkatan Udara yang terbentuk dari sejumlah besar pesawat nirawak. Pesawat-pesawat nirawak ini akan digunakan di Hari yang Dijanjikan untuk menyerang situs-situs penting di seluruh Israel dan akan menampar keunggulan udara Israel.”

Bersandar kepada laporan dari Pusat Riset Tantangan-tantangan Keamanan, situs berbahasa Ibrani ini menyatakan bahwa Hizbullah memiliki gudang drone berisi 2.000 unit. Hizbullah juga disebut memiliki puluhan helikopter buatan China, yang sebagian darinya digunakan untuk misi pengambilan gambar dan pengumpulan informasi, sementara sebagian lain difungsikan untuk misi-misi ofensif.

Menurut sumber-sumber keamanan Rezim Zionis, kekuatan Hizbullah di sini tidak hanya bertumpu kepada uang, namun juga ilmu pengetahuan tentang industri keamanan.

“Salah satu drone terpenting Hizbullah adalah ‘Ayyub’, yang diadopsi dari drone Hermes 450 yang jatuh di Beirut tahun 2006. Yang lain adalah drone Mershad 2, yang dibuat berdasarkan model drone Iran, Mohajer. Drone penting Hizbullah lain adalah Ababil, yang dipamerkan pada tahun 2006 dan sejak saat itu hingga sekarang telah banyak di-upgrade. Drone lainnya adalah Rami 1, yang merupakan versi lain dari drone Iran Raad 1,” tulis Pusat Riset Israel ini.

Beberapa hari lalu, Walla menulis bahwa penyusupan drone Hassan ke zona udara Israel dan keberhasilannya kembali ke Lebanon dengan selamat tanpa gangguan apa pun, menunjukkan problem-problem baru yang dihadapi Militer Israel.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *