Loading

Ketik untuk mencari

Analisa

Banyak Dalih Hindari Kesepakatan JCPOA, Kali ini Jerman Sebut Tawaran Iran ‘Tidak Bisa Diterima’

Banyak Dalih Hindari Kesepakatan JCPOA, Kali ini Jerman Sebut Tawaran Iran 'Tidak Bisa Diterima'

POROS PERLAWANAN – Tiga hari setelah berakhirnya putaran ke-7 Perundingan Wina, Jubir Kemenlu Jerman menyatakan bahwa tawaran-tawaran Iran terkait program nuklirnya tidak bisa diterima.

Dilansir al-Alam, pernyataan sikap Jerman ini sendiri menunjukkan bahwa pihak-pihak perundingan memahami benar tujuan dan tuntutan Iran dalam Perundingan Wina. Namun mereka menemukan bahwa tujuan dan tuntutan Iran tidak sesuai dengan harapan mereka dari perundingan baru ini.

Iran memiliki garis merah utama dalam semua perundingan nuklir, yaitu “jangan menuntut berlebihan dari kami”. Sikap dan pernyataan Iran dibangun atas pandangan strategis ini. Menlu Iran, Hossein Amir Abdollahian secara terang-terangan menyatakan, ”Iran menegaskan tidak akan menerima komitmen melebihi JCPOA, juga menolak segala manfaat yang kurang dari apa yang sudah ditentukan di JCPOA.”

Berdasarkan kesimpulan dari kabar-kabar terbaru terkait Perundingan Wina, dua draf Iran dipusatkan kepada pelaksanaan akurat JCPOA, pencabutan semua sanksi, dan adanya jaminan bahwa AS tidak akan keluar lagi dari JCPOA.

Dua draf ini mungkin merupakan tuntutan paling minimal yang bisa diajukan Iran. Dari satu sisi, dua draf ini menutup jalan bagi mereka yang ingin menuntut lebih dari Teheran. Di sisi lain, dua draf ini menunjukkan bahwa tujuan utama Iran adalah mengembalikan semua pihak kepada pelaksanaan perjanjian yang sudah disepakati sebelum ini.

Jubir Kemenlu Jerman mengeluhkan sikap Iran “yang mengabaikan kesepakatan yang sudah dibuat dalam 6 putaran lalu”. Padahal, Iran secara jelas menyebut teks 6 putaran itu hanya sebagai “draf-draf awal”, tidak lebih dari itu.

Iran meyakini, tidak ada sebuah kesepakatan yang mesti dijalankan selama 6 putaran perundingan lalu. Andai diasumsikan ada hal-hal yang telah disepakati, semestinya ada hal-hal nyata yang bisa disaksikan di luar.

Jubir Kemenlu Jerman mengkhawatirkan bahwa perundingan akan berjalan berlarut-larut di masa mendatang. Selain menunjukkan bahwa Barat adalah pihak yang dirugikan jika itu terjadi, hal ini juga mendukung fakta bahwa Barat tidak menyangka fondasi yang digunakan Iran dalam perundingan saat ini adalah JCPOA tahun 2015.

Dalam pembagian tugas kali ini, Jerman mendapat undian untuk menjadi Jubir Barat, demi mengesankan adanya variasi penentangan terhadap sikap Iran. Meski begitu, variasi semacam ini tidak bisa menggoyahkan Iran dari sikapnya. Rusia dan China juga telah mendukung sikap Iran yang tidak sudi memberikan lebih dari konten JCPOA.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *