Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Bukti Standar Ganda Barat, Kepala Polisi Atlanta: Memecahkan Kaca dan Membakar adalah Terorisme

Bukti Standar Ganda Barat, Kepala Polisi Atlanta: Memecahkan Kaca dan Membakar adalah Terorisme

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, pada pekan lalu seorang pemrotes dibangunnya pusat pelatihan polisi Atlanta tewas dalam bentrokan dengan aparat kepolisian AS. Di saat video tewasnya pemuda bernama Manuel Esteban Paez Teran (26 tahun) itu belum dipublikasikan, polisi mengeklaim bahwa dia membawa senjata dan terbunuh dalam baku tembak.

Akibat insiden ini, kerusuhan dan kekacauan terjadi kota Atlanta di Negara Bagian Georgia. Ratusan orang bentrok dengan aparat kepolisian di jalanan kota dan sedikitnya 6 orang dari mereka telah ditangkap. Sejumlah media seperti Russia Today melaporkan bahwa ratusan orang turun ke jalanan Atlanta pada Sabtu lalu, menyusul dirilisnya seruan untuk mengadakan “Malam Amarah” di kota tersebut sebagai reaksi atas terbunuhnya seorang Manuel.

Menurut laporan jurnalis lokal Fox, sejumlah pemrotes tewasnya Manuel turun ke jalanan dan sebagian besar mereka hanya melakukan unjuk rasa damai. Namun dengan kedatangan beberapa orang bertopeng, unjuk rasa ini berubah menjadi ajang kekerasan. Sumber-sumber lokal mengabarkan bahwa orang-orang bertopeng ini mulai melemparkan batu ke arah markas polisi Atlanta dan menyeret unjuk rasa ke arah tindak kekerasan.

Klip dan foto yang tersebar di berbagai medsos menunjukkan kendaraan polisi yang dibakar massa. Para perusuh juga memecahkan kaca gedung polisi dengan palu dan menuliskan yel-yel antipolisi di dinding-dindingnya.

Kepala Polisi Atlanta, Darin Schierbaum mengatakan bahwa massa yang berkumpul pada Sabtu malam lalu bertujuan mengadakan unjuk rasa damai. Namun sebagian kecil pendemo memutuskan untuk melakukan tindakan ilegal, termasuk memecahkan kaca-kaca dan menyerang kendaraan polisi.

Schierbaum berkata bahwa sebagian dari mereka adalah orang-orang yang juga ikut dalam demo-demo lain. Dalam sebuah konferensi pers, ia menyatakan, ”Tidak butuh seorang ilmuwan antariksa atau pengacara untuk menyatakan bahwa memecahkan kaca-kaca dan membakar bukan protes, tapi terorisme.”

Tindakan di atas disebut terorisme oleh Schierbaum di saat para pejabat AS dan sekutunya mempraktikkan standar ganda terkait kerusuhan yang terjadi di Iran beberapa waktu lalu. Kendati para perusuh melakukan tindakan kriminal yang lebih biadab, termasuk membunuh aparat keamanan, namun AS dan Barat terus memberikan dukungan kepada para perusuh. Bahkan baru-baru ini, sejumlah pejabat hukum dan kepolisian Iran dijatuhi sanksi atas tuduhan “persekusi terhadap unjuk rasa”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *