Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Rai al-Youm Sebut Sanksi AS dan Eropa atas Iran Berubah Jadi ‘Lelucon’

Rai al-Youm Sebut Sanksi AS dan Eropa atas Iran Berubah Jadi ‘Lelucon’

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Wakil Swedia di Uni Eropa pada Senin 23 Januari mengumumkan diberlakukannya sejumlah sanksi baru terhadap Republik Islam Iran.

“Dalam pertemuan para Menlu Uni Eropa hari ini, paket sanksi baru atas Iran telah disahkan, yang menargetkan individu-individu yang terlibat dalam persekusi (unjuk rasa),” cuit Wakil Swedia, yang merupakan Ketua Bergilir Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa saat ini.

“Uni Eropa secara tegas mengecam penggunaan kekerasan secara keji dan tidak relevan oleh Otoritas Iran terhadap unjuk rasa damai,” imbuhnya.

Menanggapi kabar ini, Rai al-Youm menulis bahwa sanksi-sanksi Eropa hanya memiliki efek terbatas dan lebih bersifat simbolis. Sebab, orang-orang yang dijatuhi sanksi tidak memiliki rekening bank di Swiss, juga tidak menghabiskan liburan mereka di negara-negara Eropa.

Harian elektronik ini menilai bahwa sanksi-sanksi ini justru berisiko mendatangkan efek negatif terhadap negara-negara Eropa sendiri, sebab ada kemungkinan Teheran akan memberikan balasan tegas dalam bentuk-bentuk berikut:

Pertama, hilangnya potensi pemulihan JCPOA, terutama karena negara-negara seperti Inggris, Jerman, dan Prancis terlibat di dalamnya.

Kedua, dicantumkannya tentara-tentara Eropa dalam daftar teroris Iran, yang akan menyebabkan semua panglima serta kader tentara Eropa menjadi target sah Teheran.

Ketiga, keluarnya Iran dari perjanjian NPT dan dilarangnya para inspektur IAEA ke pusat-pusat nuklir Iran dan ditingkatkannya kadar pengayaan uranium Negeri Mullah.

Keempat, diberlakukannya pembatasan-pembatasan baru di jalur pelayaran Selat Hormuz, yang akan merugikan kapal dan tanker-tanker Eropa.

Kelima, penguatan hubungan Teheran dengan Moskow.

Satu hal yang sudah jelas, imbuh Rai al-Youm, bahwa keputusan Uni Eropa ini diambil karena tekanan AS, berbarengan dengan sesumbar Washington untuk menyerang pusat-pusat nuklir Iran. Tentu sanksi-sanksi ini akan lebih merugikan Eropa, alih-alih menguntungkannya, sebab negara-negara Eropa saat ini tengah bergelut dengan krisis energi dan ekonomi.

Harian transregional ini menyatakan bahwa apa yang tidak disadari AS dan Eropa adalah penggunaan sanksi secara berlebihan telah menjadi sebuah lelucon yang sia-sia dan justru membawa hasil terbalik. Cukup dicamkan bahwa sanksi-sanksi selama 40 tahun terakhir lebih menguntungkan Iran, karena membuatnya beradaptasi dan berubah menjadi sebuah kekuatan ekonomi-militer besar yang mampu meraih swasembada dalam banyak bidang. Terutama di bidang produksi militer yang membuat negara-negara besar seperti Rusia meneken perjanjian strategis dengan Teheran.

Di akhir laporan, Eropa disebut telah keluar dari satu lubang, namun terperosok di lubang yang lebih dalam, sebab mereka tidak memiliki para pemimpin yang berpikiran jauh ke depan dan hanya tunduk terhadap dikte-dikte AS. Inilah sebab kenapa Eropa terus berhadapan dengan krisis beruntun di berbagai sektor.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *