China Peringatkan Lithuania Tak Salah Langkah Jalin Hubungan Resmi dengan Taipei
POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, China memperingatkan Lithuania agar tidak merusak hubungannya dengan Beijing melalui “keputusan salah yang tidak dapat diubah” dengan saling membuka kantor perwakilan timbal balik dengan China Taipei (Taiwan).
Pada Sabtu 30 Oktober, Kementerian Luar Negeri China mendesak Vilnius untuk menghormati kedaulatan China atas China Taipei, mendesak negara Baltik tersebut untuk “mematuhi prinsip Satu China”, dan menghindari hubungan diplomatik dengan pulau yang berpemerintahan sendiri itu.
Dalam siaran pers, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin mengatakan bahwa Beijing “dengan tegas menentang” kontak resmi antara negara-negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan China dan pihak berwenang di China Taipei. “Kami mendesak Pemerintah Lituania untuk mematuhi komitmen politik serius yang dibuat ketika menjalin hubungan diplomatik dengan China dan tidak membuat keputusan salah yang tidak dapat diubah.”
Kembali pada Agustus, China meminta Lithuania untuk menarik Dubesnya dari Beijing dan mengatakan akan menarik utusannya sendiri dari Ibu Kota Lithuania sebagai protes atas keputusan negara Baltik untuk mengizinkan China Taipei membuka kedutaan de facto di Vilnius.
Taipei sebelumnya telah mengumumkan bahwa kantornya di Vilnius akan disebut Kantor Perwakilan Taiwan di Lithuania, sebuah pengumuman yang membuat marah Beijing. Kantor-kantor China Taipei lainnya di Eropa dan Amerika Serikat, bagaimanapun, menggunakan nama kota, Taipei, menghindari referensi ke pulau Taiwan.
“Pihak Eropa harus mengambil posisi yang benar dan mencegah campur tangan dalam perkembangan hubungan China-Uni Eropa yang sehat,” lanjut Wang.
Dia menambahkan bahwa prinsip “Satu China” adalah konsensus universal komunitas internasional dan landasan politik untuk pengembangan hubungan antara China dan semua negara yang memiliki hubungan diplomatik dengannya, kantor berita resmi China Xinhua melaporkan.
Wang menambahkan bahwa China dengan tegas menentang plot otoritas China Taipei untuk menciptakan “dua China” maupun “satu China, satu Taiwan” di dunia.
China memiliki kedaulatan atas China Taipei di bawah kebijakan “Satu China”, hampir semua negara dunia mengakui kedaulatan itu, artinya mereka tidak boleh melakukan kontak diplomatik langsung dengan pemerintah separatis di Taipei.
Beijing juga menentang negara-negara lain yang mengejar hubungan dengan pulau itu dan secara konsisten memperingatkan Washington serta negara-negara lain agar tidak terlibat dengan Taipei.
Presiden separatis China Taipei, Tsai Ing-wen memiliki aspirasi kemerdekaan dan memandang pulau itu sebagai negara berdaulat, menolak prinsip “Satu China”. Sementara AS, meskipun tampaknya mematuhi prinsip tersebut, telah lama mendekati Taipei dan menjual senjata ke pulau yang diperintah sendiri itu dengan melanggar kebijakan resminya sendiri dalam upayanya memprovokasi Beijing.
