Loading

Ketik untuk mencari

Suriah

Damaskus: Suriah Dijamin Stabil Sepenuhnya jika Campur Tangan dan Pendudukan Negara Penyokong Teroris seperti AS Berakhir

Damaskus: Suriah Dijamin Stabil Sepenuhnya jika Campur Tangan dan Pendudukan Negara Penyokong Teroris seperti AS Berakhir

POROS PERLAWANAN – Para peserta dalam konferensi pers bersama Suriah dan Rusia menegaskan, blokade ekonomi Barat atas Suriah adalah kendala kepulangan para pengungsi Suriah ke Tanah Air mereka.

Dikutip Fars dari SANA, Menteri Lingkungan Hidup Suriah Husein Makhlouf dalam konferensi pers itu menyatakan, negaranya telah dibantu Rusia dalam memulangkan ratusan ribu pengungsi, juga mengembalikan hampir 4 juta warga Suriah yang terlunta-lunta di dalam negeri ke daerah-daerah mereka.

Ia lalu menjelaskan langkah-langkah Pemerintah Damaskus untuk mengatasi dampak dari perang Suriah, baik di bidang kemanusiaan, sosial, maupun layanan kesehatan.

Makhlouf mengatakan, ”Hingga kini 93 pusat Pemerintah khusus untuk penyambutan pengungsi telah difasilitasi. Sebanyak 19.736 rumah juga telah direnovasi, 1.903 unit rumah telah dibangun, dan selain itu, 140 institusi Pemerintah telah disediakan untuk memberi tempat tinggal bagi pengungsi.”

Makhlouf menambahkan, Komite Rekonstruksi Infrastruktur Negara telah menghabiskan 20 miliar lira Suriah untuk menebus kerugian yang diakibatkan perang.

“Blokade kejam dan sanksi-sanksi sepihak negara-negara pendukung terorisme atas Suriah masih menjadi penghalang kepulangan pengungsi dan kembalinya stabilitas Suriah. Embargo juga berdampak negatif terhadap kondisi ekonomi dan sosial, terutama kondisi kesehatan Suriah di masa pandemi,” imbuhnya.

“Kembalinya stabilitas Suriah dan pulihnya ekonomi negara ini bergantung pada berakhirnya semua bentuk pendudukan, juga dicabutnya blokade dan sanksi ekonomi sepihak atas Damaskus,” tandasnya.

Wamenlu Suriah, Ayman Susan juga menyatakan prinsip pembasmian terorime hingga ke akar-akarnya adalah penjamin pulihnya keamanan di seluruh penjuru Suriah. Menurutnya, tiadanya komitmen Turki terhadap kesepakatannya dengan Rusia di Idlib menunjukkan persekutuan Rezim Erdogan dengan para teroris dalam ekspansi wilayah di Suriah.

“Penentuan masa depan (Suriah) adalah hak eksklusif putra-putra negeri ini. Tak satu pun pihak yang boleh melakukan intervensi dalam hal ini. Orang-orang Suriah bertekad untuk meraih hal tersebut, sebagaimana mereka sukses mengalahkan terorisme dengan bantuan para sekutu,” pungkas Susan.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *