Loading

Ketik untuk mencari

Amerika

Detail Baru Program Penyiksaan CIA terhadap ‘Tersangka Terorisme’ Bocor

Detail Baru Program Penyiksaan CIA terhadap ‘Tersangka Terorisme’ Bocor

POROS PERLAWANAN – Sebuah buku, yang akan dirilis dalam waktu dekat, membeberkan detail-detail baru terkait perlakuan kejam Otoritas AS terhadap para tersangka terorisme.

Dilansir Fars, berdasarkan isi buku “The Forever Prisoner”, Middle East Eye melaporkan bahwa di tahun-tahun awal “perang AS untuk menumpas terorisme”, para petinggi CIA mengadakan rapat. Dalam rapat itu, mereka membahas apa yang harus dilakukan terhadap orang-orang yang akan disiksa di penjara-penjara CIA.

Setelah membahas sejumlah opsi, termasuk mengurung para tersangka dalam tahanan, mengirim mereka ke negar lain, atau mengadili mereka, salah satu petinggi CIA bertanya, ”Kenapa kita tidak bunuh saja mereka?”

Penulis buku di atas, Cathy Scott Clark dalam sebuah seminar online pada Senin lalu mengatakan, ”Orang akan mendengar pembeberan (fakta) semacam ini. Saya menilainya sebagai hal-hal yang mengkhawatirkan.”

Buku ini berkenaan dengan seorang tahanan Guantanamo bernama Abu Zubaidah, yang sudah berkali-kali disiksa. Sebagai contoh, dalam satu bulan dia pernah disiksa dengan cara penenggalaman buatan hingga 83 kali, atau digantung di langit-langit dalam keadaan telanjang, atau tidak diizinkan tidur selama 11 hari berturut-turut.

Abu Zubaidah (50 tahun) lahir di Palestina namun tumbuh dewasa di Saudi. Dia ditangkap di tahun 2002 dan diserahkan kepada CIA. Sejak awal, dia disebut sebagai salah satu petinggi al-Qaeda. Namun di tahun 2006, CIA menyimpulkan bahwa dia bahkan bukan anggota kelompok teroris ini. Meski begitu, hingga kini ia masih dipenjara di Guantanamo tanpa ada kejelasan soal pembebasannya.

Untuk menulis bukunya, Clark mewawancarai sejumlah petingga militer dan intelijen AS. Salah satunya adalah James Mitchell, yang merupakan salah satu perancang program penyiksaan CIA.

Usai bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden pada Juni tahun lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan wartawan bahwa Guantanamo masih dibuka. CIA juga masih menyiksa para tahanan di penjara-penjara rahasia. Saat itu, Putin mengajukan pertanyaan ini, ”Apakah ini yang dinamakan HAM?”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *