Diplomat Suriah Harapkan Persekutuan Strategis dengan Teheran dan Moskow
POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, Staf Menlu Suriah, Ayman Susan menyatakan perubahan sikap internasional terhadap Suriah adalah buah dari kegagalan konspirasi AS-Barat. Menurutnya, sesuatu yang tidak selaras dengan kepentingan nasional Suriah tidak bisa dipaksakan atasnya.
“Pertemuan-pertemuan Menlu (Suriah) di New York telah mematahkan upaya pengucilan yang dilakukan musuh-musuh Suriah. Sebagian pihak mengaku bahwa mereka adalah perwakilan Suriah di New York, namun (perwakilan) itu adalah kehormatan yang tak pantas mereka miliki,” kata Susan dalam wawancara dengan Badan Radio dan Televisi Suriah, Rabu 29 September.
“Idlib bukan sebuah pengecualian. Cepat atau lambat Idlib akan kembali ke pangkuan Suriah. Rezim Turki penipu dan munafik, yang tidak layak memegang peran positif mana pun.”
“Keberadaan militer mana pun tanpa persetujuan Pemerintah Suriah adalah sebuah pendudukan yang mesti diakhiri. Kesatuan Suriah adalah tujuan utama. Tak seorang pun akan dibiarkan untuk merongrongnya,” tandas Susan.
“Tindakan Penjajah AS dan SDF adalah pencurian dengan kekerasan. Mereka sama saja seperti penyamun. Sebagian pihak internasional memperdagangkan derita pengungsi Suriah demi mewujudkan tujuan-tujuan mereka,” imbuhnya.
Di bagian lain wawancaranya, Susan menyebut sikap China jelas dalam mendukung Suriah. Ia menambahkan, Damaskus menggantungkan harapan kepada persekutuan dengan Iran dan Rusia di level ekonomi.
Susan menegaskan, Suriah tidak akan kehilangan jalurnya. Dengan bertumpu kepada jati diri kearabannya, Suriah tidak akan melupakan pelajaran-pelajaran di masa lalu.
Turki sudah sejak lama menduduki kawasan utara Suriah, terutama Idlib, dengan klaim untuk memerangi milisi Kurdi yang lazim disebut SDF (Qasad). Ankara mengklaim, milisi Kurdi berusaha untuk membentuk kawasan Kurdi di perbatasan selatan Turki.
Di lain pihak, AS dengan kerja sama SDF menduduki kawasan timur dan timur laut Suriah, terutama sumur-sumur minyak negara itu.
Media-media resmi Suriah berkali-kali melaporkan, AS menyelundupkan kekayaan alam negara ini ke pangkalan-pangkalannya di negara-negara tetangga.
