Diultimatum Faksi Perlawanan Irak, Pentagon Umumkan Misi Militer AS Berakhir Tahun Ini
POROS PERLAWANAN – Jubir Pentagon mengumumkan, Menhan AS Lloyd Austin dalam pertemuan dengan Menhan Irak menegaskan bahwa misi militer AS di Irak akan berakhir sebelum akhir tahun 2021.
“AS memenuhi komitmennya dalam perundingan strategis AS-Irak di bulan Juli 2021. Tidak akan ada serdadu AS yang mengusung agenda militer di Irak hingga akhir tahun ini,” kata Pentagon dalam statemen resminya, sebagaimana dinukil Fars dari Sputnik.
Sebelum ini, Komite Koordinator Faksi-faksi Perlawanan Irak merilis statemen terkait keluarnya pasukan militer AS dari negara itu.
“Kami mengamati dari dekat kadar komitmen terhadap konten dialog strategis. Kami meragukan keseriusan para penjajah (AS) yang merupakan salah satu pihak dialog ini,” demikian dinyatakan Komite Koordinator.
“Kami berjanji kepada diri sendiri untuk memberi waktu kepada tim negosiator Irak guna mengusir para penjajah dari tanah suci kami dengan cara-cara diplomatik. Namun hingga kini, kami tidak melihat satu pun tanda AS akan angkat kaki. Padahal hanya tersisa 42 hari hingga akhir tahun ini.”
“Kami malah menyaksikan para penjajah yang kurang ajar menambah jumlah pasukan dan peralatan mereka di berbagai pangkalan di Irak. Bahkan kini kami mendengar statemen-statemen resmi atau semiresmi bahwa mereka tidak berniat keluar dari Irak, itu pun dengan dalih adanya permohonan dari Baghdad. Di saat yang sama, kami tidak melihat respons atau bantahan apa pun dari pihak Pemerintah Irak terhadap statemen-statemen bodoh ini.”
Komite Koordinator juga menyinggung pernyataan sejumlah pihak baru-baru ini soal senjata yang dimiliki faksi Poros Perlawanan. Komite menegaskan, senjata ini akan digunakan untuk mencabik-cabik penjajah usai berakhirnya tenggat yang diberikan.
Sembari menyatakan bahwa pihaknya sah menggunakan senjata-senjata ini untuk menghadapi penjajah, Komite Koordinator menandaskan bahwa senjata-senjata Poros Perlawanan selalu mengarah kepada para penjajah.
