Drone-drone Hizbullah Sukses Kirim Pesan ke Israel
POROS PERLAWANAN – Dalam pidato memperingati kemenangan Perang 33 Hari, Sayyid Hasan Nasrallah menanggapi pro-kontra pengiriman drone Hizbullah ke ladang gas Karish beberapa waktu lalu.
“Terkait masalah drone, sebagian orang berkata bahwa itu terjadi di luar kesepakatan. Kesepakatan yang mana? Kami tidak bersepakat dengan siapa pun, juga tidak menjanjikan apa pun. Orang yang memberikan janji kepada AS tidak mungkin melakukan perlawanan. Pada hakikatnya, dia menipu dirinya sendiri dan mereka sekaligus,” kata Sekjen Hizbullah, dilansir Fars.
“Sebagian lain berkata bagaimana bisa Hizbullah mengirim drone. Apakah itu dilakukan di belakang Negara? Dalam masalah penentuan perbatasan, kami berada di belakang negara ini. Namun itu tidak berarti kami bersama atau melawan pihak tertentu. Terkait tekanan terhadap musuh, kami tidak bersama Negara dan tidak menjanjikan apa pun kepada seorang pun.”
“Kami telah mengirim beberapa drone dalam berbagai ukuran, sebab kami ingin pesawat-pesawat militer (musuh) menembakkan rudal dan kapal-kapal perang bergerak, sehingga orang-orang yang beraktivitas di sana tahu bahwa kawasan itu tidak aman. Ini adalah kali pertama dalam sejarah Rezim Zionis bahwa Perlawanan mengirim 3 drone secara bersamaan ke satu target.”
“Kami mampu mengirim beberapa drone bersenjata dalam berbagai ukuran dan jumlah besar. Pesan drone-drone dengan beragam ukuran itu adalah kami serius dan kasus ini adalah masalah fundamental.”
“Kami telah memilih opsi-opsi yang diperlukan. Dari sisi kekuatan, kami memiliki berbagai kemampuan di darat, laut, dan udara. Semua opsi ini tersedia di atas meja. Kami akan melakukan apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah di waktu yang tepat dan dengan volume yang sesuai.”
Di akhir pidatonya, Sayyid Nasrallah menegaskan,”Kami memberi tahu musuh agar jangan melakukan kesalahan. Kami juga katakan kepada AS agar tidak mengelabui rakyat Lebanon. Pesan drone-drone telah tersampaikan. Catat perimbangan ini: ‘Karish, pasca-Karish, dan setelah pasca-Karish.’ Kami mengawasi semua ladang, sumur, dan anjungan minyak di sepanjang perbatasan Palestina. Jika kalian (Israel) ingin Lebanon tidak bisa menggunakan haknya, maka tak satu pun orang yang bisa mengeksploitasi minyak.”
