Loading

Ketik untuk mencari

Iran

Hajizadeh: Tiap Unit Rudal Khorramshahr Mampu Hancurkan 80 Target

Hajizadeh: Tiap Unit Rudal Khorramshahr Mampu Hancurkan 80 Target

POROS PERLAWANAN – Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Amir Ali Hajizadeh menyatakan bahwa strategi AS telah berubah dari hard war ke soft war.

“Pada mulanya, metode AS adalah metode keras dan perang. Namun hari ini, karena AS tidak punya kemampuan untuk menghadapi Iran melalui perang dan konfrontasi militer, mereka beralih ke perang lunak di sektor ekonomi, sosial, budaya, dan media,” kata Hajizadeh di hadapan para mahasiswa Universitas Elm va Sanaat, diberitakan al-Alam.

“Dalam beberapa periode, mereka telah memasang sejumlah perangkap untuk Iran. Di antaranya adalah saat perang Irak dan Kuwait, ketika mereka mengundang banyak negara untuk menghadapi Saddam. Sebagian pihak di Iran mengatakan bahwa andai Imam Khomeini masih hidup, beliau akan menginstruksikan jihad. Namun Imam (Ali) Khamenei dengan wawasan luasnya menyebut bahwa kedua belah pihak (AS dan Saddam) berada di jalur kebatilan. Sebab itu, beliau melarang Iran terlibat,” tuturnya.

“Terkait Afghanistan di era Bush, ketika para diplomat kita dibunuh, beberapa pihak di dalam negeri berusaha melancarkan operasi (di Afghanistan). Namun Pemimpin Revolusi mencegahnya dan berkata bahwa perang tidak membawa kemaslahatan bagi Iran.”

Sehubungan dengan perang di Ukraina, Hajizadeh mengatakan, ”AS sudah merancang rencana sejak tahun 2014. Saat ini, tiap kali ada rencana untuk mengakhiri perang, yang kadang kala disetujui oleh Eropa, China, dan Ukraina, rencana itu selalu ditentang AS, sebab mereka sendiri yang merencanakan perang ini. Mereka menerapkan plot, yang dahulu dibuat untuk Iran, bagi sebagian negara lain.”

“Sekarang negara-negara Asia Barat terlibat dalam berbagai perang yang diciptakan AS untuk mereka, seperti Afghanistan, Irak, Yaman, Suriah, dan Libya. Ini lantaran kepentingan AS ada dalam menciptakan perang dan mengacaukan negara-negara.”

“Saat ini, rakyat harus mewaspadai rencana dan plot-plot AS di berbagai bidang ekonomi, sosial, budaya, dan media. Sebab AS tidak punya kemampuan untuk menghadapi Iran melalui jalur perang.”

“Sebagai contoh, rudal Khorramshahr yang baru dipamerkan Menhan, saat ditembakkan akan menghantam 80 target. Jika 100 unit rudal ini diluncurkan, ia akan berubah menjadi 8.000 roket di wilayah musuh dan mengenai target-targetnya,” jelas Hajizadeh.

Di akhir acara, ketika seorang mahasiswa bertanya soal rudal hipersonik Iran, Hajizadeh berkata bahwa rudal tersebut akan segera dipamerkan dalam waktu dekat.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *