Hamas: Tak Satu pun Tawanan Israel akan Bebas Selama Agresi ke Gaza Berlanjut
POROS PERLAWANAN– Penanggung Jawab Urusan Tawanan Hamas, Zahir Jabbarin menegaskan, perundingan dengan Qatar terkait pertukaran tawanan masih berjalan. Namun selama Rezim Pendudukan masih melanjutkan serangan ke Gaza, tak akan ada kesepakatan pertukaran tawanan baru.
“Semua kekuatan di dunia harus merngakhiri pendudukan Israel atas tanah Palestina. Kami akan membayar dengan apa pun yang dibutuhkan demi kemerdekaan negeri kami. Kami tidak rela kecuali dengan kebebasan tanah kami,” kata Jabbarin kepada al-Mayadeen, diberitakan Tasnim.
“Upaya-upaya dalam hal (perundingan pertukaran tawanan) ini masih belum berhenti. Saudara-saudara kami di Qatar berusaha untuk menghentikan agresi Israel ke Gaza. Selama agresi ini masih berlanjut, pertukaran tawanan tidak akan terjadi. Kami mengusulkan akan membebaskan tawanan Israel berusia di atas 60 tahun demi kebebasan tawanan Palestina berusia di atas 60 tahun.”
“Tawanan Israel tidak akan melihat sinar terang selama agresi ke Gaza belum dihentikan. Perlawanan di Gaza dengan dipimpin Hamas masih tegak seperti sebelumnya. Kami yakin, bangsa Palestina akan menghancurkan Rezim Pendudukan. Kami memiliki informasi bahwa agresi Israel akan dimulai setelah pertukaran tawanan sipil.”
“Otoritas Zionis berusaha memperpanjang agresi ke Gaza, karena berakhirnya agresi ini akan membahayakan karir politik mereka. PM Israel Benyamin Netanyahu harus diseret ke penjara karena kekalahan di Perang Badai al-Aqsa. Orang-orang Zionis harus dibuang ke tempat sampah sejarah,” tandas Jabbarin.
“Netanyahu tahu bahwa setelah perang ini, ia bersama para pejabat Zionis akan masuk ke penjara akibat kekalahan di perang dan kasus korupsi yang menjeratnya. Segala kejahatan Rezim Pendudukan atas bangsa Palestina akan mempercepat kehancurannya.”
