Perselisihan Internal Israel Kian Panas, Gallant Tolak Konferensi Pers Bersama Netanyahu
POROS PERLAWANAN– Dikutip Mehr dari al-Jazeera, perselisihan antara PM Israel Benyamin Netanyahu dan Menteri Perang Yoav Gallant kembali bocor ke tengah awak media. Perseteruan ini terungkap saat Gallant dikabarkan menolak konferensi pers gabungan dengan Netanyahu di Tel Aviv.
Sehubungan dengan kabar ini, Netanyahu berkata bahwa ia mengusulkan kepada Gallant untuk mengadakan konferensi gabungan, namun Menteri Perang Israel itu mengambil pilihan lain. Yang dimaksud Netanyahu adalah Gallant lebih suka mengadakan konferensi terpisah untuk dirinya di Tel Aviv.
Selama berlangsungnya perang di Gaza, setiap keputusan Netanyahu selalu menjadi sasaran kritik keras sejumlah opini publik Rezim Zionis. Ia menyatakan, dirinya memiliki wewenang dari orang-orang Israel untuk berkuasa atas mereka dan dirinya akan bertindak bukan berdasarkan jajak pendapat.
Hal ini dinyatakan Netanyahu dikarenakan hasil sejumlah jajak pendapat yang diadakan di Tanah Pendudukan. Jajak-jajak pendapat ini menunjukkan popularitas PM Israel yang merosot drastis. Demikian pula popularitas partai-partai sayap kanan yang berkuasa, terutama Partai Likud, di hadapan partai-partai oposisi.
Meski Gallant menolak mengadakan jumpa pers gabungan dengan Netanyahu, namun pernyataan mereka sama saja. Kedua-duanya menegaskan akan melanjutkan perang dan menghancurkan kekuatan militer Hamas.
Perseteruan di tengah Kabinet Israel langsung mencuat setelah kegagalan intelijen-keamanan Rezim Zionis dalam Operasi Badai al-Aqsa pada 7 Oktober lalu. Perseteruan ini terus meruncing selama perang berlangsung.
Masing-masing dari Netanyahu dan pimpinan politik-keamanan Israel berusaha saling menyalahkan pihak lain dan membebaskan dirinya dari tanggung jawab kegagalan memalukan ini.
Pada pertengahan November lalu, Gallant menjabat tangan anggota Dewan Perang Israel Benny Gantz usai sebuah konferensi pers. Namun mereka berdua mengabaikan Netanyahu dan tidak berjabat tangan dengannya.
