Loading

Ketik untuk mencari

Palestina

Hamas Tuntut Inggris Bertobat atas Dosa Sejarah Masa Lalunya Ciptakan Israel

Hamas Tuntut Inggris Bertobat atas Dosa Sejarah Masa Lalunya Ciptakan Israel

POROS PERLAWANAN – Hamas dalam statemennya menyatakan, Inggris masih terus berada di jalur kesalahan masa lalunya.

Hal ini dinyatakan Hamas menyusul langkah London yang menyebut kelompok pejuang Palestina ini sebagai organisasi teroris.

Dikutip Fars dari PalToday, Inggris malah membantu penjajah untuk melawan korban, alih-alih meminta maaf dan memperbaiki kesalahan bersejarahnya terhadap warga Palestina, baik itu terkait Deklarasi Balfour maupun penyerahan tanah Palestina kepada Gerakan Zionisme.

“Sesuai hukum internasional, perlawanan terhadap penjajahan dengan segala cara, termasuk perlawanan bersenjata, adalah hak bangsa terjajah. Perlawanan terhadap penjajahan bukan terorisme. Justru terorisme adalah pembantaian warga, pemaksaan mereka untuk bermigrasi, penghancuran rumah, dan penangkapan mereka,” demikian disebutkan dalam statemen Hamas.

“Blokade selama 15 tahun atas lebih dari 2 juta warga Palestina, yang sebagian besar adalah anak-anak, bukan hanya merupakan terorisme, tapi kejahatan perang dan kejahatan atas kemanusiaan. Hal ini sudah disinggung berkali-kali oleh organisasi-organisasi internasional dan lembaga hukum.”

Hamas lalu mendesak masyarakat dunia, termasuk PBB dan Inggris, untuk menghentikan penggunaan standar ganda dan pelanggaran nyata hukum internasional, kendati mereka mengklaim mematuhi hukum tersebut.

Hamas juga menuntut Pemerintah Inggris agar menghentikan dukungan terhadap proyek Zionisme dan keberpihakan terhadap Israel, kemudian segera menebus kesalahan masa lalunya dengan cara mendukung perjuangan bangsa Palestina demi kemerdekaan mereka.

Di akhir statemen, Hamas meminta semua penduduk Palestina dan faksi-faksi pendukung Palestina di negara-negara lain, terutama di Eropa dan Inggris, untuk mengutuk keputusan London dan mengecam permusuhan negara monarki ini terhadap Palestina selama 100 tahun terakhir.

Pemerintah Inggris pada Jumat 19 November menyatakan semua bagian Hamas, baik sayap politik maupun militernya, sebagai “teroris”. Mendagri Inggris, Priti Patel mengumumkan, ia telah menginstruksikan pelarangan semua aktivitas Hamas di Inggris.

Jubir Kemenlu Iran, Saeed Khatibzadeh mengecam keras keputusan London ini. Khatibzadeh dalam tweet-nya menulis, ”Hak bangsa Palestina tidak bisa diinjak-injak dengan memutarbalikkan fakta dan menyelewengkan kebenaran.”

“Satu-satunya solusi politik untuk Palestina adalah menyelenggarakan referendum yang diikuti semua penduduk asli Palestina (Muslim, Yahudi, dan Kristen),” tandasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *