Hizbullah: Israel Tak Mampu Ancam Lebanon
POROS PERLAWANAN – Ketua Fraksi al-Wafa di Parlemen Lebanon, Muhammad Raad mengungkit upaya dan intervensi gagal AS di Lebanon, seraya mengatakan, ”Israel tidak punya peluang mengancam Lebanon dalam hal apa pun.”
“Pasukan Perlawanan Lebanon telah dilengkapi dengan drone dan rudal-rudal presisi. Israel sudah berada di stasiun terakhir,” imbuhnya, dilansir Fars.
“Akal AS tidak mampu memahami akhir nasib Rezim Zionis. Oleh karena itu, AS menggunakan segala cara untuk mengikat tangan kita. Namun tangan ini tak bakal terbelenggu selama ada pasukan Perlawanan.”
Dalam pidato kampanyenya, Raad menyatakan bahwa antara Hizbullah dan Amal terjalin hubungan kuat dan langgeng. Dua kelompok ini disebutnya bahu-membahu dalam menghadapi semua tantangan dan masalah.
Berkenaan dengan masalah gas, Raad menjelaskan, ”Kita memiliki banyak tawaran global untuk mengeksplorasi gas sesuai kepentingan kita dan tanpa membayar biaya. Namun orang-orang AS menolak tawaran-tawaran ini, sebab Washington berusaha memaksakan biaya dan syarat-syarat atas negara kita dengan memasukkan korporasi-korporasinya.”
Sebelum ini, Ketua Free Patriotic Movement, Gebran Bassil menyatakan bahwa pihaknya akan berkoalisi dengan Hizbullah.
Hal ini disampaikan Bassil saat mengumumkan nama para kandidat partainya dalam Pemilu Legislatif mendatang.
“Pihak yang mengulurkan tangan untuk berkoalisi dengan kami dalam pemilu adalah Hizbullah, sebagaimana kami pada 6 Februari 2006 mengulurkan tangan kepada Hizbullah, yaitu ketika ada pihak-pihak yang berusaha mengisolasinya,” tandas Bassil.
“Ada satu partai besar di Lebanon, yaitu partai koruptor. Proyek mereka dalam Pemilu ini adalah menggulingkan Gebran Bassil dan Free Patriotic Movement, bukan reformasi negara dan ekonominya.”
Dari sisi jumlah kandidat, Pemilu Legislatif Lebanon 2022 dengan 1.043 kandidat adalah yang terbesar dalam 15 tahun terakhir. Di tahun 2018, jumlah kandidat sebanyak 976 orang, tahun 2009 ada 702 orang, dan 2005 sejumlah 484 orang.
