Loading

Ketik untuk mencari

Eropa

Tolak Bayar Minyak dengan Mata Uang Rusia, Jerman Aktifkan Rencana Gas Darurat Tahap Pertama

POROS PERLAWANAN – Dilansir Press TV, Jerman telah membunyikan alarm bahwa Rusia dapat memotong pasokan gasnya ke negara-negara Uni Eropa, menolak untuk melakukan pembayaran dalam mata uang Rusia, Rubel.

Menteri Ekonomi Jerman, Robert Habeck mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers Rabu bahwa ia telah memulai tahap pertama “peringatan dini” tingkat peringatan darurat pasokan gas negara Uni Eropa, memerintahkan tim krisis untuk memantau situasi.

Habeck, yang berada di Teluk Persia awal bulan ini berharap menemukan alternatif untuk gas Rusia karena konflik di Ukraina memicu kekhawatiran krisis energi di Eropa, adalah salah satu dari banyak pejabat Eropa yang mencari respons darurat terhadap krisis energi di Eropa.

“Invasi Ukraina oleh Rusia membuka periode volatilitas yang kuat untuk pasar bahan mentah, gas dan minyak,” kata Perdana Menteri Italia, Mario Draghi saat menjadi tuan rumah pertemuan pada pertengahan Maret bersama rekan-rekannya dari Spanyol, Portugis, dan Yunani.

Keempat pemimpin Eropa membahas tanggapan bersama terhadap krisis energi yang diperparah oleh kebuntuan dengan Rusia.

Utusan Rusia untuk PBB mengatakan pada Selasa bahwa sanksi Barat mengarah ke krisis global skala besar.

Perwakilan Tetap Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vassily Nebenzia mengatakan bahwa sanksi anti-Rusia sepihak Barat membawa dunia ke krisis pangan dalam skala bersejarah.

“Penyebab sebenarnya yang mengancam pasar pangan global dengan turbulensi serius bukanlah tindakan Rusia, melainkan histeria sanksi tak terkendali yang telah dikeluarkan Barat terhadap Rusia,” kata Utusan Rusia untuk PBB.

Rusia melancarkan serangan militer terhadap Ukraina bulan lalu. Sejak itu, para pemimpin Eropa telah membunyikan alarm tentang kekurangan makanan dan energi yang akan segera terjadi.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *