Loading

Ketik untuk mencari

Yaman

Sanaa: Kami Harap Musuh Dengarkan Imbauan Akal

Sanaa: Kami Harap Musuh Dengarkan Imbauan Akal

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, Ketua Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashath pada Selasa 29 Maret mengatakan, ”Program Sanaa (gencatan senjata sepihak selama 3 hari untuk menghentikan agresi dan blokade) dan operasi sebelum itu (serangan rudal dan drone ke Saudi) bertujuan untuk mengambil kembali hak absah rakyat Yaman.”

“Jika musuh tidak mendengarkan suara akal dan logika, tahun ke-8 (agresi) akan penuh dengan kejutan. Semua opsi kami ada di atas meja dan akan ada banyak kejutan. Namun kami berharap musuh mendengarkan imbauan akal,” tandasnya.

“Operasi pematahan blokade dan deklarasi kesiapan kami untuk berdialog di sebuah negara netral tak ada kaitannya sama sekali dengan inisiatif GCC mengadakan ‘perdamaian Yaman’ di Riyadh.”

“Kami menghendaki upaya serius untuk mencapai solusi menyeluruh. Semua langkah terkait penyelenggaraan pertemuan Riyadh bukan dalam rangka perdamaian. Jika proses perdamaian benar-benar serius, kami siap menghadiri pertemuan tersebut.”

“Musuh mengejar ambisi-ambisi mereka, sedangkan kami berusaha mengambil kembali hak-hak rakyat Yaman di semua level.”

Menurut al-Mashath, Sanaa sudah kerap mengajukan pandangan-pandangan jelas dan tepat, yang akan berujung kepada solusi politik komprehensif dan mengakhiri agresi ke Yaman.

“Sebelum dilangsungkannya rapat Dewan Keamanan, kami telah mengajukan sebuah tawaran kemanusiaan kepada Utusan PBB. Namun sayangnya tidak mendapat tanggapan,” kata al-Mashath.

“PBB dan banyak pihak internasional, bahkan musuh, dalam dialog kedua belah pihak mengakui bahwa proposal-proposal kami logis.”

“Sulit bagi kami menerima seorang Utusan PBB yang bahkan tidak bisa mendatangkan sebuah kapal pemuat BBM. Orang yang mewakili PBB, tapi tidak bisa memasukkan sebuah kapal BBM ke Yaman, berarti lebih lemah dari selainnya.”

“Utusan PBB tahu bahwa negara-negara agresor adalah pihak yang menghalang-halangi misinya. Mereka tidak mengizinkan kapal-kapal pemuat BBM memasuki Yaman,” tegas al-Mashath.

“Perang masih berlanjut, dan akan menjadi lebih dahsyat. Kami baru saja memulai opsi-opsi yang lebih menyakitkan,” pungkasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *