Ini Sebab Netanyahu Larang Agresi ke Masjid Aqsa
POROS PERLAWANAN-Seorang pakar urusan Israel, Muhammad Musalahah menyatakan, Rezim Zionis dipaksa mundur dari agresi ke Masjid Aqsa setelah Hamas di Lebanon mendapatkan rudal-rudal strategis jarak jauh dengan tingkat akurasi tinggi.
“Keputusan Kabinet Rezim Zionis untuk menghentikan agresi ke Masjid Aqsa diambil guna mencegah timbulnya kerugian yang lebih besar, kendati keputusan ini ditentukan setelah melalui perdebatan di antara para menteri Zionis,”tutur Musalahah dalam program “Ma’a al-Hadath” di stasiun televisi al-Alam.
“Hidung Rezim Zionis benar-benar disungkurkan ke tanah dalam hal ini, sebab Badan Intelijen dan Keamanan Domestik (Shin Bet) serta sejumlah menteri Zionis berusaha mengembalikan sebagian prevensi Israel yang hilang. Namun akhirnya mereka terpaksa mundur teratur,”imbuhnya.
“Dua hari sebelum Kabinet Israel mengambil keputusan ini, ada informasi yang bocor keluar bahwa Hamas di Lebanon melalui Iran telah mendapatkan rudal-rudal strategis jarak jauh dengan akurasi tinggi. Hal ini menunjukkan, keyakinan Rezim Zionis bahwa Lebanon tidak akan terlibat dalam menyeragamkan medan-medan perang tak lebih dari khayalan kosong.”
Musalahah menegaskan, Israel telah membuat lelah pasukan cadangannya dan menguras energi mereka, akibat tindakan-tindakan gegabah dalam menyerbu Masjid Aqsa dan menyerang para jemaah salat dan iktikaf Palestina, yang akhirnya memicu balasan dari rakyat dan Perlawanan Palestina.
Sebelum ini, media-media Rezim Zionis memberitakan keputusan PM Israel Benyamin Netanyahu sehubungan dengan Masjid Aqsa.
Menurut Kanal 12 Israel, Netanyahu telah memberi instruksi kepada polisi untuk mencegah orang-orang Yahudi memasuki Masjid Aqsa mulai hari Rabu 12 April hingga berakhirnya bulan Ramadan.
“Pelarangan masuknya orang-orang Yahudi ke Masjid Aqsa hingga akhir bulan Ramadan adalah rekomendasi dari para komandan keamanan Israel,”demikian diumumkan Kantor PM Israel.
Di lain pihak, Menteri Keamanan Domestik Israel Itamar Ben-Gvir mengkritik keputusan Netanyahu tersebut.
“Keputusan Netanyahu yang melarang orang-orang Yahudi memasuki Masjid Aqsa adalah kekeliruan besar dan justru akan meningkatkan ketegangan,”ujar Ben-Gvir.
