Loading

Ketik untuk mencari

Opini

Jadi Corong Propaganda Israel, Media AS dan Saudi Suguhkan Fiksi ‘Mossad Habisi Gembong al-Qaeda di Iran’

POROS PERLAWANAN – Sebuah harian AS menukil kisah fiktif soal “kehebatan” Mossad, yang kemudian dipropagandakan oleh media-media Saudi. Fiksi ini bercerita tentang Mossad yang membunuh salah satu petinggi al-Qaeda pada 7 Agustus lalu; orang yang disebut-sebut terlibat dalam peledakan Kedubes AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.

Dilansir al-Alam, yang patut diperhatikan adalah New York Times menyatakan bahwa Mossad melakukan operasi itu demi kepentingan AS. Tampaknya, AS tidak bisa lagi melakukan pekerjaannya, sehingga menyerahkan misi itu kepada biro intelijen Rezim Zionis, yang kemudian dieksekusi Mossad dengan begitu mudahnya!

Tampaknya, New York Times, yang sudah menjadi corong untuk Mossad, lupa bahwa Rezim Zionis begitu kelimpungan menemukan Gilad Shalit, serdadunya yang diculik pejuang Palestina di Gaza. Setelah pencarian sia-sia selama 8 tahun, akhirnya Tel Aviv bisa mendapatkannya kembali melalui proses pertukaran tawanan.

Pertanyaannya adalah: apa yang dilakukan petinggi al-Qaeda di Iran? Bagaimana bisa Iran mengizinkan para petinggi kelompok teroris ciptaan AS dan Saudi ini berada di wilayahnya?

Bukankah semua kelompok takfiri (seperti ISIS dan sejenisnya) di Irak, Suriah, Lebanon, Yaman, dan negara lain adalah “anak-anak” al-Qaeda? Bukankah tujuan utama kelompok-kelompok takfiri ini adalah menyerang Poros Perlawanan dan memecah-belah negara-negara di Poros ini demi kepentingan Israel? Jawabannya kami serahkan kepada pembaca yang budiman.

Pengalaman negara-negara di Kawasan terkait kelompok teroris sejak beberapa dekade lalu, terutama sejak 2011, sudah cukup untuk membuktikan dusta Mossad dan klaim media-media Zionis di AS dan Barat.

Bangsa-bangsa di Kawasan telah membongkar klaim kelompok-kelompok takfiri soal permusuhan terhadap AS dan Israel, usai Rezim Zionis membuka pintu rumah sakitnya untuk merawat para teroris di Suriah, serta memberikan senjata dan logistik kepada mereka.

Tiap kali Tentara Suriah dan sekutunya meraih keberhasilan, Rezim Zionis selalu melakukan intervensi militer demi membantu kelompok-kelompok takfiri tersebut.

Siapa pun yang mengikuti perang antiterorisme di Irak, Suriah, Yaman, dan penjuru lain di Kawasan, akan sampai pada kesimpulan bahwa kelompok-kelompok takfiri, apa pun nama dan labelnya, hanyalah alat kotor di tangan Segitiga Kejahatan AS, Israel, dan Arab Kolot, terutama Saudi.

Semua propaganda media-media Segitiga ini tidak bisa mengubah keyakinan bangsa-bangsa tentang realita yang sebenarnya.

Fiksi menggelikan yang dinukil New York Times dari Mossad, yang lalu dipropagandakan Saudi, hanya menunjukkan keputusasaan dan kepanikan Segitiga ini. Ini seperti perumpamaan bahwa saat rubah ditanya, “Siapa saksimu?” Ia menjawab, ”Ekorku!”

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *