Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Kataib Hizbullah: Tak Ada Gunanya Perundingan dengan AS tanpa Agenda Pengusiran Tentaranya dari Irak

Kataib Hizbullah: Tak Ada Gunanya Perundingan dengan AS tanpa Agenda Pengusiran Tentaranya dari Irak

POROS PERLAWANAN – Jubir militer Kataib Hizbullah Irak, Jafar al-Husaini menanggapi putaran baru dialog negaranya dengan AS. Al-Husaini menyatakan bahwa dialog-dialog ini tidak ada harganya.

“Perundingan-perundingan ini tidak berguna, sebab rakyat Irak telah memutuskan untuk mengakhiri keberadaan Agresor AS (di Irak),” kata al-Husaini, seperti dilaporkan Fars.

“Poros Perlawanan Irak akan melanjutkan tekanan atas AS. Poros Perlawanan sudah menegaskan akan mengakhiri pendudukan ini,” imbuhnya.

Dua hari setelah aksi teror AS yang menewaskan Syahid Qassem Soleimani dan Syahid Abu Mahdi al-Muhandis pada 3 Januari 2020 silam, Parlemen Irak menyepakati proposal pengusiran tentara asing, termasuk AS, dari Irak. Parlemen pun mewajibkan Pemerintah untuk melaksanakan keputusan tersebut.

Sejak disahkannya keputusan itu, AS berusaha mengulur-ulur waktu dengan menggulirkan proposal perundingan strategis soal implementasi penarikan pasukannya dari Irak.

Seorang pakar masalah keamanan Irak, Saleh al-Ukayli pada Sabtu 3 April kembali menegaskan pengusiran Tentara AS. Kepada al-Maalomah, ia mengatakan, ”Perundingan strategis antara Irak dan AS jangan sampai membahas perpanjangan atau penetapan waktu yang terlalu lama soal keluarnya Tentara AS.”

Terkait hal ini, Fraksi al-Shadiqun telah mengirim surat kepada Delegasi Negosiator yang mewakili Irak dalam perundingan strategis dengan AS.

“Dalam perundingan strategis dengan AS yang akan diadakan pada 7 April nanti, Delegasi Negosiator harus menjadi wakil sejati bangsa Irak, yaitu mengimplementasikan keputusan yang sudah diambil Parlemen dan disuarakan jutaan warga dalam demo-demo untuk mengakhiri eksistensi AS di Irak,” kata anggota Fraksi al-Shadiqun, Hasan Salim.

Seorang Komandan Ashaib Ahl al-Haq, Jawad al-Thulaibawi melalui tweet-nya menyatakan, ”Ada pesan yang mesti dipahami AS dan semua anteknya di Irak. Pesan itu adalah bahwa Poros Perlawanan sudah mengambil keputusan tegas untuk melanjutkan operasi-operasinya hingga para penjajah angkat kaki. Poros Perlawanan menegaskan bahwa semua pangkalan militer di Irak harus ditutup, termasuk pangkalan-pangkalan di utara Irak (yang dikuasai Turki)”.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *