Kesalahan Strategis Tel Aviv, Konfrontasi Israel Ringkih versus Kubu Perlawanan Tangguh
POROS PERLAWANAN – Dalam konfrontasi serius pertama setelah dimulainya Pemerintahan Benyamin Netanyahu, Tentara Israel pada Kamis 26 Januari lalu menyerbu kamp pengungsi Jenin. Serbuan ini, yang konon bertujuan untuk menangkap atau meneror sejumlah petinggi Jihad Islam, berakhir dengan gugurnya sedikitnya 9 warga Palestina dan terlukanya lebih dari 20 orang lainnya.
Dilansir Fars, di tengah berlanjutnya penembakan oleh Tentara Israel, beratnya pekerjaan tim medis, permohonan bantuan Bulan Sabit Merah Palestina dari Palang Merah Internasional, dan bahkan ditembakkannya gas air mata ke pelataran Rumah Sakit Ibnu Sina, warga Palestina di Tepi Barat tidak gentar. Pada Jumat kemarin, mereka mengiring jenazah syuhada serangan Israel dan meneriakkan yel-yel yang mengutuk kebiadaban Rezim Zionis.
Dalam statemen yang dirilis pada Kamis malam, Hamas mengumumkan nama syuhada dan menegaskan pembalasan dendam atas darah mereka. Menurut Hamas, jawaban untuk kebiadaban ini akan segera tiba dan sepadan dengan apa yang dilakukan Israel.
Hamas menyatakan bahwa agresi Israel akan dibalas dengan peluru, paket bom, serta ditargetkannya serdadu dan peralatan militer Israel.
“Esok pagi, orang-orang Zionis akan menyaksikan sebagian dari kekuatan Perlawanan Palestina. setelah rakyat, giliran Perlawanan Palestina untuk unjuk gigi kepada musuh,” kata Hamas.
Pada Jumat pagi, rudal-rudal pejuang Palestina memamerkan kesiapan Perlawanan untuk membalas Israel. Dua rudal telah ditembakkan ke arah permukiman-permukiman Zionis di sekitar Gaza dan membunyikan sirene tanda bahaya di sejumlah permukiman seperti Ashkelon dan Zikim.
Perlawanan Palestina juga waspada dan tidak lengah. Brigade Izzuddin al-Qassam pada Jumat kemarin mengumumkan bahwa sistem pertahanan udaranya telah menembakkan rudal darat ke udara untuk membendung serangan jet-jet Israel. Menurut laporan al-Mayadeen dari Gaza, jet-jet Israel menargetkan sebuah basis Perlawanan di barat dan pusat Gaza, yang kemudian segera dibalas oleh pejuang Palestina.
Tentara Israel memulai konflik dengan Perlawanan Palestina di saat mereka sendiri mengakui kesiapan lawan dalam merespons segala bentuk agresi. Lebih penting dari itu, Tentara Israel juga tengah berkutat dengan situasi panas di dalam Tanah Pendudukan, menyusul terjadinya gelombang demo besar-besaran yang tiap pekan melanda kota-kota Israel.
