Loading

Ketik untuk mencari

Rusia

Kissinger Desak Ukraina Akhiri Perang dan Ingatkan Provokasi atas Rusia Berakibat Fatal untuk Eropa

Kissinger Desak Ukraina Akhiri Perang dan Ingatkan Provokasi atas Rusia Berakibat Fatal untuk Eropa

POROS PERLAWANAN – Diberitakan Fars, mantan Menlu AS dan salah satu pakar masalah geopolitik, Henry Kissinger berpendapat, Ukraina harus menerima penyerahan sebagian wilayahnya kepada Rusia dan mengakhiri perang.

Dalam Pertemuan Ekonomi Davos di Swiss, politisi berusia 98 tahun ini menyatakan, tidak dimulainya perundingan dengan Rusia dan berlanjutnya kebijakan provokatif atas Moskow bisa berakibat buruk bagi stabilitas Eropa dalam jangka panjang.

“Perundingan harus dimulai dalam 2 bulan mendatang, sebelum perang memicu ketegangan dan pergerakan yang tidak bisa ditangani… Melanjutkan perang ke titik yang lebih jauh dari ini tidak ada hubungannya dengan kebebasan Ukraina, namun merupakan perang baru atas Rusia,” kata Kissinger, yang menjabat Menlu AS di masa Richard Nixon dan Richard Ford di dekade 70-an.

Ia menegaskan, dalam 400 tahun lalu, Rusia adalah bagian tak terpisahkan dari Eropa dan bertindak sebagai kekuatan penyeimbang dalam momen-momen krusial. Kissinger menambahkan, negara-negara Barat harus mengingat pentingnya kedudukan Rusia di Eropa.

Di lain pihak, Wamenlu Rusia, Andrei Rudenko mengatakan, jika Ukraina mengambil langkah konstruktif pertama, Moskow siap memulai perundingan damai.

“Begitu Ukraina menunjukkan sikap konstruktif dan minimal merespons tawaran-tawaran yang diajukan, kami siap kembali (ke perundingan damai),” kata Rudenko.

Meski demikian, Presiden Ukraina Volodymir Zelensky dalam Pertemuan Davos mengklaim, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak bersedia berunding. Ia menuduh Putin hanya suka menggunakan “kekuatan tanpa belas kasihan”.

Rusia melancarkan operasi militer khusus ke Ukraina sejak 24 Februari lalu. Hal ini dilakukan beberapa hari setelah Moskow secara resmi mengakui kemerdekaan Republik Donetsk dan Luhansk di timur Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa tujuan operasi militer ini adalah demiliterisasi Ukraina dan melenyapkan Nazisme dari negara itu.

Sejak dimulainya perang di Ukraina, AS dan sekutunya menjatuhkan berbagai sanksi berat terhadap Moskow. Selain itu, mereka juga mengirim bantuan finansial dan persenjataan untuk Kiev.

Istana Kremlin memperingatkan, pengiriman senjata berat dan perangkat militer ke Ukraina akan mengancam keamanan Eropa dan mengacaukan stabilitasnya.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *