Komunitas Yahudi AS Sebut Netanyahu ‘Diktator Pecundang’
POROS PERLAWANAN – Himpunan Yahudi AS bersikap seragam dengan warga Zionis di Tanah Pendudukan dalam menyikapi rencana reformasi yudisial Benyamin Netanyahu. Mereka menyebut PM Israel itu sebagai “diktator pecundang”.
Dilansir al-Alam, harian Haaretz memberitakan bahwa sejumlah warga Zionis pergi ke markas PBB di New York, dengan tujuan menjalin koordinasi dengan komunitas Yahudi di negara itu untuk mengadakan demo besar-besaran anti-Netanyahu.
Sebelum ini, situs Walla menulis: ”Warga Yahudi di AS pada Jumat depan, sebelum tibanya Netanyahu di New York, akan mengadakan demo. Mungkin demo ini juga akan diadakan di San Fransisco.”
Situs Zionis, 0404 melaporkan bahwa Netanyahu melakukan perjalanan ke New York pada Minggu malam. Dia akan bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden di sela-sela acara Majelis Umum PBB. Ini adalah pertemuan pertama Netanyahu dengan Biden sejak ia kembali menjadi PM Israel.
Netanyahu di awal kunjungannya akan pergi ke California dan bertemu dengan pemilik medsos X (nama baru Twitter), Elon Musk.
Sebelum berangkat ke AS, Netanyahu mengkritik para penentang reformasi yudisial, yang berencana menggelar demo di AS terhadap dirinya. Ia berkata: ”Tak ada yang membuat saya terkejut. Para organisator demo ini punya akses ke banyak uang. Demo-demo ini diatur dan didanai.”
Ia pun menuding Iran mendalangi demo-demo yang menentang dirinya, dengan mengatakan, “Ini adalah kali ke-12 saya hadir di PBB sebagai Perdana Menteri. Selalu ada demo pro-Israel dan kontra-Israel. Namun sekarang kita hanya menyaksikan demo anti-Israel, yang dilakukan orang-orang yang berafiliasi kepada PLO, Iran, dan selainnya. Tidak ada yang aneh.”
Jerusalem Post melaporkan bahwa salah seorang koordinator demo Yahudi AS, Shany Granot-Lubaton menanggapi pernyataan Netanyahu ini. Ia mengatakan, ”Netanyahu mendeklarasikan perang terhadap Yahudi yang tinggal di negara-negara lain… Tidak bisa dibayangkan bahwa Perdana Menteri kita membandingkan orang-orang AS dan Israel dengan Iran serta selainnya… Ini adalah pernyataan keliru, mengerikan, dan berbahaya. Antisemitisme menyebar dengan cara semacam ini.”
