Loading

Ketik untuk mencari

Irak

Konferensi Besar Suku-suku Irak Tolak Neoimperialisme Saudi Berkedok Investasi

Konferensi Besar Suku-suku Irak Tolak Neoimperialisme Saudi Berkedok Investasi

POROS PERLAWANAN – Dilansir Fars, suku-suku di Provinsi Diyala, Irak, pada Rabu 18 November mengadakan sebuah konferensi besar. Mereka mengecam investasi Saudi dan menganggapnya sebagai bentuk penjajahan baru.

Salah satu pemuka Suku Bani Tamim, Saddam Al Dhaydan al-Tamimi dalam wawancara dengan al-Maalomah mengatakan, lebih dari 150 pemuka berbagai suku hadir dalam konferensi tersebut. Agenda konferensi adalah pembahasan sejumlah isu penting di Irak secara umum, dan di Provinsi Diyala secara khusus.

Menurut al-Tamimi, para hadirin di konferensi itu menolak investasi Saudi di Provinsi al-Mutsanna, al-Anbar, atau provinsi-provinsi lain. Mereka menilainya sebagai neoimperialisme dan menuntut untuk mengandalkan investor lokal. Para hadirin juga meminta agar kesepakatan Baghdad-Beijing kembali diaktifkan.

“Dalam konferensi ini, hadirin mengutuk aksi-aksi teror di Diyala dan kawasan lain. Mereka menyatakan dukungan terhadap upaya aparat keamanan Irak untuk menumpas terorisme. Mereka juga meminta agar Pemerintah menyingkirkan para koruptor, mendukung para petani, dan mengembangkan sektor industri demi mengurangi angka pengangguran dan memperbaiki tingkat ekonomi rakyat,” papar al-Tamimi.

Sebelum ini, banyak pemuka suku dan tokoh lokal di Provinsi Karbala yang mengecam penjajahan tanah Irak dengan dalih kesepakatan Baghdad-Riyadh. Mereka meminta agar kelompok-kelompok di Irak menentang proyek tersebut.

Para penentang proyek pertanian Saudi di selatan Irak meyakini, proyek ini membawa banyak ancaman keamanan yang membahayakan. Sebab, proyek ini dipegang oleh rezim yang sudah kerap mengacaukan keamanan dan stabilitas Irak. Rezim Saudi juga merilis fatwa-fatwa takfiri dan mengirim ratusan pelaku bom bunuh diri ke Irak.

Salah satu alasan penentangan terhadap proyek ini adalah metode penanaman yang akan dilakukan di kawasan itu, karena akan mendatangkan kerugian besar terhadap cadangan air bawah tanah di daerah tersebut.

Tags:

Tinggalkan Komentar

Your email address will not be published. Required fields are marked *