Legislator Hizbullah: Teror Beirut Dirancang AS dan Arab Sejak Tahun Lalu
POROS PERLAWANAN – Wakil Hizbullah di Parlemen Lebanon, Hasan Fadhlullah menyatakan bahwa kejahatan di Beirut adalah pembantaian yang memiliki dampak-dampak penting.
Al-Mayadeen mengabarkan, Fadhlullah berkata bahwa para penjahat telah menargetkan sebuah aksi damai. Ia menambahkan, Tentara Lebanon telah berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah penanganan khusus terkait kejahatan ini.
“Kami tidak terbiasa menyia-nyiakan darah kami. Kami tahu bagaimana cara membela diri… Kami akan melawan agresi jahat ini dan tak akan membiarkan para oknum ini mengelabui (orang-orang lain) dengan omong kosong mereka,” tandas Fadhlullah, dikutip dari Fars.
Menurut legislator Hizbullah ini, aparat keamanan Lebanon juga telah memberikan janji-janji.
“Mereka memberitahu kami bahwa segalanya baik-baik saja. Namun para penggerak, perancang, dan mereka yang menempatkan para penembak ini harus dihukum,” kata Fadhlullah.
“Lebih dari setahun kami mendapat informasi bahwa orang-orang ini bersiap memicu huru-hara. Mereka membanggakan diri di hadapan Kedubes AS dan Saudi,” imbuhnya.
Fadhlullah menyatakan, AS dan sejumlah negara Arab di Teluk Persia terlibat dalam aksi penembakan di Beirut.
Di lain pihak, Ketua Fraksi Hizbullah di Parlemen, Muhammad Raad menegaskan bahwa kelompoknya tidak akan terpancing ke arah perang saudara.
Sembari menegaskan bahwa darah syuhada di Beirut tidak akan tersia-sia, Raad berkata bahwa kejahatan yang dilakukan orang-orang dari al-Quwwat al-Lubnaniyah akan disikapi dan ditindak secara khusus. Namun, tegasnya, Hizbullah tidak akan terseret menuju perang saudara, juga tak akan mengancam ketenangan dan perdamaian dalam negeri.
“Hizbullah menghendaki dibentuknya Pemerintahan tanpa syarat apa pun. Namun ada sebagian pihak di Lebanon yang tidak menginginkan baik Najib Miqati maupun Saad al-Hariri. Pada dasarnya mereka menolak Pemerintahan. Di antara orang-orang ini adalah mereka yang menumpahkan darah warga Lebanon melalui para penembak jitu, dengan tujuan mengacaukan kedamaian internal Lebanon,” tegas Raad.
